22 April Hari Demam Berdarah Nasional 2024

Rembang,fajarharapan.id– Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah bentuk demam berdarah (DB) yang dapat mengancam jiwa. DBD adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Negara beriklim tropis dan subtropis beresiko tinggi terhadap penularan virus tersebut. Hal ini dikaitkan dengan kenaikan temperatur yang tinggi dan perubahan musim hujan dan kemarau disinyalir menjadi faktor resiko penularan virus dengue.

Kasus DBD di Indonesia terus meningkat, pada tahun 2021 sebanyak 73.518 kasus dengan angka kematian 705 orang. Tahun 2022 sebanyak 131.265 kasus dengan angka kematian 1.183 orang. Pada periode Januari – Juli 2023, sebanyak 42.690 orang terinfeksi DBD dan 317 orang meninggal.

Hari Demam Berdarah (DBD) Nasional diperingati tanggal 22 April setiap tahunnya. Peringatan ini ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat mencegah bahaya penyakit demam berdarah.

Baca Juga  Kabupaten Rembang Terpilih Menjadi Sampel Pengamatan Inflasi Nasional

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang sebelumnya terinfeksi virus dengue dari penderita demam berdarah lainnya.

Berikut ini adalah cara mencegah DBD yang dapat kita lakukan secara bersama di lingkungan sekitar kita dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Langkah ini biasa disebut dengan 3M Plus, yaitu:

Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus antara lain :

Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.

Baca Juga  Lalapan Mentah, Penyebab Potensial Gangguan Kesehatan Menurut Dokter

Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar. (romadi/putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *