Wanita Ungkap Pengalaman Tak Nyaman saat Melamar Kerja, Dipertanyakan Tentang Ukuran Payudara

Ilustrasi Human Resources.
Ilustrasi Human Resources.

Jakarta – Seorang perempuan dengan inisial DF menceritakan kronologi menjadi korban pelecehan dari seorang pegawai sumber daya manusia (HRD) yang mengajukan pertanyaan tidak pantas tentang ukuran payudaranya. Kejadian tersebut dilaporkan terjadi pada 1 April 2024.

Semuanya dimulai saat DF menemukan iklan lowongan kerja yang diunggah oleh pelaku. Sebelum mengirimkan lamaran, DF melakukan riset terlebih dahulu tentang profil pelaku untuk memastikan keaslian lowongan tersebut.

“Sebelum saya melamar, saya sudah mencari tahu tentang pelaku dan semuanya terlihat sah. Awalnya saya yakin ini bukanlah penipuan,” ujar DF saat diwawancarai di BTV, pada Sabtu (27/4/2024).

DF tertarik dengan lowongan tersebut karena pelaku bekerja di perusahaan terkemuka. “Ketika saya bertanya-tanya, pelaku menyebut bahwa dia mencari kandidat yang cerdas, cantik, dan menarik,” ucap DF.

Pelaku menjelaskan bahwa dia mendesak membutuhkan seorang sekretaris dengan segera karena sekretaris sebelumnya baru saja mengundurkan diri. “Pikiran saya saat itu, proses perekrutan mungkin agak terburu-buru,” kata DF.

DF bertanya tentang kualifikasi, tugas pekerjaan, dan detail perusahaan.

“Tetapi pelaku menjawab bahwa posisi tersebut lebih sebagai pendukung manajer HRD, padahal untuk posisi sekretaris seharusnya lebih mendukung manajer HRD. Mungkin dia sudah melihat CV saya, karena pengalaman saya terakhir ada di bidang HR,” jelas DF.

Baca Juga  Kesempatan Karir Menarik di PT Yakult Indonesia, Lowongan Staff Akuntansi Terbaru!

Pelaku kemudian bertanya tentang minat DF terhadap lowongan tersebut serta usianya. “Ketika diinformasikan, pelaku mengajak melanjutkan percakapan melalui WhatsApp. ‘Kita bisa berkomunikasi lebih lanjut di WhatsApp’ katanya,” ungkap DF.

Di dalam percakapan melalui WhatsApp, pelaku mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak pantas.

“Di sana, tiba-tiba pelaku berkata, ‘Kalau soal kecerdasan saya tidak ragu bu, tapi tentang penampilan fisik, bagaimana bu?’ Informasinya begitu, kemudian dia mengirim pesan lagi, ‘Apakah Anda masih bekerja saat ini?’ Lalu saya bertanya balik, ‘Bolehkah saya tahu seperti apa penampilan yang diinginkan oleh perusahaan? Karena menurut saya, seorang sekretaris haruslah profesional, mengatur jadwal, pertemuan, dan sebagainya, bukan hanya penampilan fisik. Terlebih lagi, dia lebih memperhatikan aspek fisik dalam pembicaraan ini,’” cerita DF.

Bahkan, pelaku menanyakan apakah DF bersedia bekerja dengan pakaian yang seksi. “Saya menjelaskan bahwa di perusahaan saya sebelumnya, kami menggunakan seragam. Apakah di perusahaan ini ada seragam juga, saya bertanya seperti itu,” ucap DF.

Menanggapi itu, pelaku berdalih bahwa sekretaris sebelumnya tampil seksi. Dia berharap agar DF bisa tampil sama atau bahkan lebih baik.

Baca Juga  Kesempatan Karir di Kementerian Kesehatan RI, Lowongan Tenaga Kesehatan

DF mulai merasa curiga dengan percakapan yang membuatnya merasa tidak nyaman, dan mencoba menolak tawaran pekerjaan yang diajukan.

“Baiklah pak, sepertinya saya belum cocok untuk posisi ini,” lalu dia bertanya kepada saya, ‘Apakah hampir cocok bu, maaf jika saya bertanya sensitif, apakah payudara Anda asli atau tidak? Karena informasi yang saya terima, sekretaris sebelumnya memiliki payudara yang bagus,’ dia memaksa saya,” ujar DF.

Saat ini, DF masih dalam proses berkonsultasi dengan pengacara untuk melaporkan kasus ini ke polisi. “Karena melaporkan ke polisi membutuhkan usaha yang besar bagi kami korban yang berada jauh dari lokasi kejadian,” ucap DF.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *