Jakarta – Indonesia dikenal memiliki beberapa bendungan besar, salah satunya adalah Bendungan Cipanas yang terletak di Jawa Barat.
Dilansir dari akun Instagram Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, @ditjenkn, pada Minggu (25/2/2024), Bendungan Cipanas merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia. Pembangunan bendungan ini bertujuan utama untuk meningkatkan ekonomi lokal di wilayah tersebut.
“Bendungan ini berperan penting dalam mengamankan pasokan air, memperkuat ketahanan pangan, serta menyediakan energi melalui pengendalian banjir. Selain itu, bendungan ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal bagi masyarakat Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Sumedang,” tulis akun Ditjenkn.
Pemerintah melaporkan bahwa pembangunan bendungan ini memakan anggaran sekitar Rp2,06 triliun yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Bendungan Cipanas termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan memiliki kapasitas tampung sebesar 250,81 juta meter kubik. Proyek ini dimulai sejak November 2016 dan berhasil diselesaikan pada Desember 2023.
Selain diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal, Bendungan Cipanas juga dirancang untuk memberikan suplai air irigasi seluas 9.237 hektar, memenuhi kebutuhan air bersih dengan kapasitas 850 liter per detik, mengurangi risiko banjir hingga 84%, dan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 3 MW.
Selain Bendungan Cipanas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini meresmikan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten. Seperti halnya Bendungan Cipanas, Bendungan Karian juga dibangun dengan tujuan multipel, salah satunya untuk irigasi dan pengembangan ekonomi.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Bendungan Karian memberikan manfaat irigasi bagi 22.000 hektar lahan sawah di Kota Tangerang, bagian Barat Jakarta, dan Kabupaten Bogor.
“Bendungan ini juga memberikan manfaat dalam pengendalian banjir di Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung. Selain itu, Bendungan Karian juga difungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang dapat menghasilkan listrik sebesar 1,8 MW,” ungkap Jokowi.(BY)