Pessel  

Pelatihan Konten Kreatif, Humas KUA dan Madrasah Siap Hadapi Era Digital

Pelatihan Konten Kreatif Kemenag Pessel
Pelatihan Konten Kreatif Kemenag Pessel

Pessel –Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Pesisir Selatan (Pessel) menyelenggarakan Pelatihan Konten Kreatif: Penyuluh Kreatif, Dakwah Inovatif untuk meningkatkan kemampuan 25 kontributor Humas dari Kantor Urusan Agama (KUA) dan madrasah. Kegiatan berlangsung di Aula Raudhah Kankemenag Pessel, Senin (17/11/2025).

Pelatihan dengan tema “Penyuluh Kreatif, Dakwah Inovatif: Mewujudkan Pesan Keagamaan yang Mudah Dipahami Masyarakat Digital” ini menghadirkan Mukhtar Syafi’i, Manager Multimedia Langgam.id, sebagai narasumber. Ia membekali peserta dengan strategi dakwah digital melalui berbagai platform populer seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube.

“Platform digital adalah media efektif untuk menyebarkan konten kebaikan dan memberikan dampak lebih luas,” ujarnya.

Syafi’i menjelaskan, pembuatan konten membutuhkan proses kreatif yang mencakup penulisan naskah, pengambilan gambar, hingga penyuntingan. Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat mempermudah dan mempercepat proses tersebut.

“Sekarang, kita tidak lagi memerlukan tim khusus untuk membuat konten. Semua orang bisa membuatnya, asalkan tahu caranya, termasuk memanfaatkan kecerdasan buatan,” tambah Syafi’i, yang juga merupakan trainer Google AI.

Ia menekankan bahwa AI seperti Gemini dan ChatGPT bisa membantu mengembangkan ide konten. Namun, tahap awal yang penting adalah personalisasi AI, agar teknologi memahami kebutuhan pengguna secara tepat.

“Pastikan AI memahami panduan yang telah kita buat secara teliti sebelum mulai mengeksekusi ide konten,” jelasnya.

Syafi’i mengingatkan peserta untuk memandang AI sebagai mitra kerja, bukan pesaing. “Teknologi akan menggantikan mereka yang enggan mempelajarinya. Sebaliknya, mereka yang memanfaatkan AI akan lebih efisien dan terukur dalam bekerja,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kankemenag Pessel melalui Kasubbag Tata Usaha, Yossef Yuda, menegaskan peran ASN sebagai duta kebajikan. Ia menekankan bahwa moderasi beragama tidak hanya disampaikan lewat ceramah, tetapi juga melalui konten digital yang informatif dan ramah bagi semua kalangan.

“Sebagai ASN Kementerian Agama, kita wajib menjadi duta kebajikan. Moderasi beragama harus tercermin dalam konten dakwah dan publikasi yang kita hasilkan,” kata Yossef.

Ia berharap pelatihan ini dapat mendorong kualitas publikasi di KUA dan madrasah agar lebih informatif dan relevan, serta mampu menjawab tantangan dakwah di era digital.

Pelatihan konten kreatif ini diharapkan menjadi momentum bagi para kontributor Humas untuk menghasilkan konten dakwah dan informasi layanan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, sehingga pesan keagamaan dapat tersampaikan dengan efektif dan menarik di masyarakat digital.(des*)