Bukit Tinggi – Di bawah langit Bukittinggi yang sarat doa dan harapan, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-41 tingkat Provinsi Sumatera Barat resmi dimulai. Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, hadir menyatu dalam lautan cahaya iman saat pembukaan MTQ di Lapangan Kantin, Sabtu malam (13/12/2025).
MTQ ke-41 ini akan berlangsung selama enam hari, dari 13 hingga 18 Desember 2025. Pusat kegiatan dipusatkan di Lapangan Kantin Kota Bukittinggi, dengan sejumlah cabang lomba digelar di masjid-masjid yang tersebar di kota wisata tersebut. Menghidupkan Al-Qur’an dari mimbar ke mimbar, dari satu sudut kota ke sudut lainnya.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, membuka MTQ secara khidmat dengan membuka lembaran Al-Qur’an raksasa. Sebuah simbol kuat dimulainya perjalanan spiritual ribuan insan dalam ajang syiar Islam terbesar di Ranah Minang tahun ini.
Dalam sambutannya, Mahyeldi menegaskan bahwa MTQ kali ini bukan sekadar perhelatan rutin, melainkan momentum batin di tengah ujian berat yang tengah dihadapi Sumatera Barat akibat berbagai bencana.
“Di saat kita diuji dengan musibah dan cobaan, mari kita kembali kepada Al-Qur’an. Jadikan ia sebagai pegangan hidup, sumber ketenangan, dan kekuatan iman,” seru Mahyeldi dengan suara penuh keprihatinan sekaligus harapan.
Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi, yang juga Ketua LPTQ Kota Pariaman, menyampaikan bahwa Kota Pariaman mengirimkan 64 orang kafilah terbaiknya untuk berlaga di MTQ tahun ini.
Mereka bukan hanya membawa nama daerah, tetapi juga harapan dan martabat Kota Tabuik Piaman.
“MTQ bukan sekadar ajang lomba. Ini adalah ruang penyematan nilai-nilai Al-Qur’an dan hadits ke dalam jiwa setiap insan beriman,” ujar Mulyadi dengan nada optimistis usai pembukaan.
Ia menambahkan, MTQ harus menjadi sarana memperdalam pemahaman terhadap nilai-nilai luhur Al-Qur’an. Nilai yang menuntun manusia untuk tetap tegak dalam badai, dan tetap bersyukur dalam kelimpahan.
Lebih dari itu, Kota Pariaman datang dengan tekad bulat untuk menjadi yang terbaik. Dukungan penuh Pemerintah Kota Pariaman dan Kementerian Agama Kota Pariaman menjadi energi tambahan bagi para kafilah untuk tampil maksimal, berjuang dengan adab, dan bersaing dengan kehormatan.
Di tengah ujian zaman, MTQ ke-41 menjadi penanda. Sumatera Barat tidak hanya bangkit secara fisik, tetapi juga menguatkan diri lewat cahaya Al-Qur’an.
Dan dari Kota Pariaman, harapan itu ikut berangkat. Menggema dari Bukittinggi untuk seluruh Ranah Minang.(r-mak)







