Sport  

Airbag Baju Pembalap MotoGP: Kecepatan yang Mengejutkan Lebih Cepat dari Kedipan Mata Manusia

MotoGP memiliki airbag.
MotoGP memiliki airbag

Jakarta – Sebuah pertanyaan menarik muncul dalam dunia balap MotoGP: Apakah airbag yang terdapat pada baju pembalap MotoGP benar-benar lebih cepat dalam bertindak daripada kedipan mata manusia? Fenomena tiba-tiba airbag yang mengembang saat pembalap terjatuh memang menjadi sorotan, dan kita akan mencoba menjawabnya.

Olahraga balap MotoGP, dengan lintasan yang tanpa pelindung pasti, menjadikannya olahraga otomotif yang penuh risiko. Racing suit menjadi satu-satunya pelindung pembalap, dan di dalamnya, terdapat teknologi canggih, termasuk airbag.

Baca Juga  Francesco Bagnaia Ungkap Alasan Gagal Mengejar Jorge Martin di MotoGP San Marino 2023

Airbag ini bukan hal baru dalam MotoGP, tetapi menjadi wajib bagi setiap pembalap sejak tahun 2018. Awalnya, airbag bekerja secara independen dari sepeda motor, dengan pembalap harus menarik kabel untuk mengaktifkannya setelah crash.

Namun, seiring waktu, teknologi airbag mengalami evolusi. Racing suit kini dilengkapi dengan berbagai sensor seperti akselerometer, giroskop, GPS, dan airbag bersensor khusus yang dapat membedakan kejatuhan nyata dari situasi lainnya.

Airbag ditempatkan di area strategis seperti punggung, bahu, dan tulang rusuk. Begitu sensor mendeteksi kejatuhan, dua tabung gas di setelan segera mengisi airbag dengan udara. Proses ini, yang hanya membutuhkan waktu 25 milidetik, ternyata lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang diperlukan manusia untuk berkedip.

Baca Juga  Garuda Muda Gagal di Piala Asia U-23, Harapan Olimpiade Ditunda

Meskipun airbag ini memberikan perlindungan ekstra bagi pembalap, risiko dalam MotoGP tetap tinggi. Walaupun demikian, kehadiran teknologi canggih ini menjadi langkah progresif untuk meningkatkan keamanan para pembalap di lintasan balap yang penuh tantangan.(BY)