ACEH SINGKIL – Zikri, seorang pemuda berusia 30 tahun, adalah pedagang warkop keliling yang digemari pemuda milenial berjualan di atas motor becak jenis Astrea miliknya.
Zikri warga asli Desa Kilangan, Kecamatan Singkil. berperawakan tubuh sedang kulit putih dan rupa biasa-biasa saja. Wajahnya sedikit dihiasi kumis dan jenggot tipis dan berambut pendek.
Meski baru menjalankan usahanya dalam waktu singkat, kurun waktu satu tahun, Zikri telah merasakan berbagai suka duka dalam berjualan.
Ada hari-hari di mana tak satu pun gelas terjual, namun di hari lain, ia merasakan lonjakan pelanggan yang membuat dagangannya laris manis.
Salah satu momen tersibuk bagi Zikri berjualan adalah ketika ada acara kampanye. Di saat orang-orang berkumpul, warkop keliling miliknya selalu menjadi tempat favorit untuk menikmati minuman dingin yang laris terjual apalagi generasi gen-z atau milenial.
“Minuman dingin memang selalu dicari, apalagi saat panas terik,” ujarnya saat di singgahi AJNN saat berjualan di jembatan Desa Kilangan, Kecamatan Singkil Ahad, 2 Desember 2024 petang kemarin.
Selain minuman, Zikri juga berjualan aneka mie instan, snack, dan lain-lainya sebagai makanan ringan pendamping.
Zikri memiliki rute dagang yang cukup unik. Ia sering berjualan di seputaran kantor kecamatan Singkil waktu pagi hingga siang dan petangnya ba’da Ashar dia mulai menarik becaknya di sekitar Jembatan Kilangan, lokasi yang kerap ramai oleh anak-anak muda milenial dan para pelancong.
Apalagi pemandangan di jembatan rangka baja sepanjang 700 meter itu didukung dengan pemandangan sungai dibawahnya mengalir tenang nan indah.
Tumbuhan liar yang membentuk hutan rawa di kawasan hulu sungai sejauh mata memandang menambah keelokan suasana sembari melihat mentari tenggelam diufuk barat.
Sementara sebelah hilir sungai dibahagian kiri darat tersusun dan tertata perumahan penduduk dan sedikit menonjol bangunan mushala yang bersebelahan dengan Makam Ulama Aceh tersohor Syeikh Abdurrauf Al Fansuri percisnya dekat bantaran sungai.
Dengan pendapatan rata-rata Rp 150 ribu per hari, Zikri merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sedikit menabung. “Yang enaknya berjualan begini, bisa lepas jajan dan mencukupi kebutuhan keluarga,” ungkapnya.
Meski masih lajang, Zikri tetap gigih bekerja. Lulusan SMA tahun 2013 ini tidak melanjutkan jenjang perkuliahan, namun kemampuannya dalam mengatur ekonomi patut diacungi jempol.
Berkat manajemen yang baik, ia mampu menjaga usahanya tetap berjalan lancar. Di sisi lain, Zikri juga sudah sebelas tahun bekerja sebagai tenaga honorer di kantor kecamatan singkil. Meski gaji sebagai honorer tidak besar, ia merasa kedua pekerjaan ini bisa saling melengkapi untuk menopang kehidupannya.
Zikri adalah contoh anak muda yang berani berusaha dan tidak takut mencoba hal baru. Dengan semangat yang terus menyala, ia optimis bisa terus mengembangkan usahanya dan meraih kesuksesan di masa depan.
Saya mula-mula berjualan buah kuini. “Siapa yang mesan dikala sedang musimnya, saya pergi ke Kuala Baru, disana banyak pohon kuini dan mangga,” celetuknya.
Seiring berjalannya waktu, kata zikri, jadi kebiasaan, apalagi proses order juga semakin enak zaman sekarang. “Bisa memanfaatkan medsos, baik facebook maupun status Whatsapp,” ujarnya.
Hingga akhirnya Zikri beralih berjualan ke warkop keliling, sembari bertugas di kantor Camat.
Wawan, salah seorang pelanggan Zikri yang kerap pesan kopi dan mie bokom merasa senang dan puas.
“Sama zikri enak, dia hobi ngobrol apa aja ngalor ngidul, lues dan humoris dan suka tertawa lepas bila ada yang lucu-lucuan,” kata Wawan.
Jadi teman curhat juga asyik, pokoknya kocaklab, namun untuk soal cerita tentang pasangan, sepertinya dia tidak punya waktu alias “no time foe love”.
Kedua orang tuanya juga berdagang jenis kios sederhana. ” Sehingga Zikri lebih mudah menyesuaikan dalam berdagang.
Disamping itu, Zikri terkenal gesit nyaru duit buat dirinya dan penopang ekonomi keluarganya. Apalagi dibulan ramadhan, pelanggan kuliner Zikri selalu penuh pesanan.
Dalam waktu dekat Zikri juga bersiap ikut tes ujian pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). “Semangat Zikri untuk merubah keadaan semakin baik tetap berkobar,” ungkap Wawan.
Menurut Wawan, Zikri adalah seorang pemuda yang patut jadi panutan generasi milenial, karena selain ulet bekerja keras, juga bakatinya terhadap keluarga luar biasa.| K4