YLKI Kritik LRT Jabodebek: Tarif Dinamis Belum Tepat, Waktu Tunggu Terlalu Lama

LRT jabodebek sepi penumpang.
LRT jabodebek sepi penumpang

Jakarta – Layanan LRT Jabodebek mendapat sorotan tajam dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), karena dinilai belum memenuhi standar pelayanan yang ideal. Kritik tersebut mencakup rencana penerapan tarif dynamic pricing atau tarif dinamis yang dianggap belum tepat.

Anggota YLKI, Tulus Abadi, mengungkapkan bahwa penerapan tarif dinamis seharusnya diikuti dengan pelayanan dan kebutuhan pelanggan yang optimal, seperti waktu tunggu yang efisien dan layanan lainnya. Saat ini, kondisi tersebut belum terpenuhi, dan hal ini dapat menyebabkan pengguna meninggalkan LRT Jabodebek.

Baca Juga  Gangguan Mati Listrik di LRT Jabodebek, Kereta Berhenti 20 Menit

“Belum, seharusnya penerapan tarif dinamis itu dilakukan setelah kebutuhan konsumen terpenuhi dengan baik. Jika tarif mahal dan pelayanan belum optimal, konsumen akan beralih ke opsi transportasi lain seperti Transjakarta, KRL, atau menggunakan sepeda motor,” ungkap Tulus kepada wartawan.

YLKI juga menggarisbawahi jumlah trainset LRT Jabodebek yang hanya beroperasi sebanyak 8 trainset. Dengan jumlah tersebut, waktu antara kedatangan kereta (headway) menjadi rentang 30-60 menit, yang dianggap terlalu lama oleh pengguna.

Baca Juga  Heru Budi Tegaskan Tidak Ada WFH untuk ASN DKI Hari Ini

Kondisi ini dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pengguna untuk mencari alternatif transportasi yang lebih cepat dan efisien. YLKI mendorong agar pelayanan LRT Jabodebek ditingkatkan terlebih dahulu sebelum menerapkan kebijakan tarif dinamis agar tetap menjadi pilihan yang kompetitif di mata masyarakat.(BY)