Fajarharapan.id — Gerakan sosial melalui Extinction Rebellion (XR) telah menjadi sarana penting dalam mengubah sistem yang tidak adil, memberi kekuatan kepada masyarakat, dan mengubah mereka menjadi agen perubahan.
Dalam konteks ini saya mengamati bahwa XR muncul sebagai kelompok kampanye lingkungan yang menuntut perhatian serius terhadap krisis iklim dan ekologi yang kian mendesak di Indonesia.
Sejak didirikan pada tahun 2018 lalu, XR telah menggunakan simbol jam pasir dalam lingkaran untuk menekankan berkurangnya waktu bagi banyak spesies di planet ini.
Dari sudut padang saya sebagai penulis Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas (Unand) Padang” kelompok ini mendesak pemerintah untuk mengakui situasi darurat iklim dan segera mengambil langkah nyata dalam menangani perubahan iklim.
Perubahan iklim tersebut tidak hanya menjadi isu global, tetapi juga memiliki dampak langsung yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat, terutama di Indonesia.
Pencairan es di kutub, misalnya, tidak hanya mengancam habitat hewan tetapi juga meningkatkan permukaan air laut yang dapat menyebabkan hilangnya pulau-pulau di Indonesia.
Menurut XR Indonesia, krisis iklim yang parah sangat mempengaruhi negara ini, namun pemerintah belum mengambil langkah serius dan malah mengeluarkan kebijakan yang memperburuk keadaan.
Dalam panduan pergerakannya, XR Indonesia menekankan pentingnya perlawanan masyarakat dalam menghadapi isu ini.
XR Indonesia percaya bahwa sistem yang rusak ini tidak boleh dibiarkan berlanjut. Oleh karena itu, mereka menyerukan aksi pemberontakan sebagai upaya untuk menantang status quo. Gerakan ini tidak terfokus pada satu kelompok tertentu, melainkan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, karena isu krisis iklim adalah hak hidup yang layak bagi semua.
Keanggotaan XR Indonesia mencakup beragam latar belakang sosial, memungkinkan mereka untuk menarik perhatian lebih luas melalui aksi-aksi yang bersifat inklusif. Dengan menerapkan strategi keterlibatan kritis, XR Indonesia berupaya menjangkau masyarakat yang lebih luas melalui kolaborasi dengan gerakan dan instansi lain.
Namun, tantangan tetap ada. XR Indonesia perlu terus mengevaluasi efektivitas strategi mereka untuk mencapai tujuan utama, yaitu mendorong pemerintah mengumumkan krisis iklim.
Upaya ini saya nilai penting untuk memastikan keberlanjutan hidup yang layak bagi generasi mendatang dan menciptakan kesadaran akan tanggung jawab bersama dalam menghadapi ancaman perubahan iklim. (*)
Penulis : Rahma Humayra Insani
NIM : 2210833004
Mahasiswa Ilmu Politik B (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas Padang.