banner sidebar

Warga Koto Tangguak Padang Pariaman Puluhan Tahun Terisolasi Jalan Tanah Tuntut Diaspal

Padang Pariaman – Puluhan tahun hidup dengan jalan tidak beraspal, hanya berdiam di balik sunyi jalan tanah, warga Korong Koto Tangguak, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu (SSKH), Sungai Geringging, Padang Pariaman, Sumatera Barat, akhirnya angkat suara.

Mereka tak tinggal diam. Lewat aksi gotong royong massal, warga ranah dan rantau bergabung membersihkan jalan tanah yang telah lama terlupakan.

Aksi ini bukan sekadar bersih-bersih. Sejak Idul Fitri 2025, setiap Sabtu mereka rutin turun ke jalan, menyingkirkan semak yang menutupi akses jalan tanah sepanjang 1,5 kilometer dari Simpang Ayie Luluih ke Koto Tangguak. Ini adalah bentuk jeritan diam dari daerah yang selama ini luput dari sentuhan aspal.

Sawirman Sawir, tokoh masyarakat Koto Tangguak yang pulang dari perantauan di Pekanbaru, menyebut goro besar-besaran ini dirancang dua bulan lalu membersihkan jalan tanah tersebut.

Baca Juga  Bupati Padang Pariaman akan Tindak Tegas ASN dan Non ASN Curangi Absensi SIKAP

Momen mudik Lebaran jadi pemicu gerakan Goro massal bersihkan jalan tanah. Kaena, mayoritas warga Koto Tangguak memang menggantungkan hidup di rantau—dari Malaysia, Kalimantan, hingga Jakarta.

“Ini bukan sekadar jalan tanah. Ini urat nadi ekonomi kami,” ujar Sawir. Ia mengungkapkan bahwa separuh jalan tanah ini sudah pernah dibeton rabat melalui Pokir mantan Ketua DPRD Padang Pariaman, Faisal Arifin.

“Tapi sisanya masih jalan tanah, nyaris tak bisa dilalui mobil pengangkut hasil tani. Seperti padi, pinang, durian, dan casiavera,” terang dia.

Sawir menegaskan, Koto Tangguak juga terdapat sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) adalah daerah subur yang kaya hasil bumi, namun miskin infrastruktur.

Baca Juga  Stakeholder PAI Harus Berperan Aktif Menyikapi Program Keagamaan Kepala Daerah

Wargapun harus bersusah payah melalui jalan tanah untuk mengangkut hasil tani ke Balai Koto Bangko atau Simpang dengan motor trail atau jalan kaki.

Kini, mereka menggantungkan harapan kepada dua putra daerah di DPRD Padang Pariaman—Nazir Tanjung Dt. Jalelo dan Mayuni Dt. Kamulie—agar jalan tanah sepanjang 2,5 km itu bisa diaspal hendaknya.

Dahulu sempat diusulkan kepada masa Bupati Ali Mukhni, tapi hingga masa Bupati Suhatri Bur pun belum membuahkan hasi jalan tanah ini untuk diaspall.

“Sekarang kami titip harapan pada Bupati H. John Kenedy Azis. Semoga beliau jadi pemimpin yang menjawab jeritan kami hendaknya jalan tanah berobah jadi jalan aspal,” pungkas Sawir.(bay).