Washington – Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, mengeluarkan ancaman keras terhadap pihak yang bertanggung jawab jika semua sandera Israel yang ada di Jalur Gaza tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025. Ini menjadi ancaman paling tajam yang dilontarkan Trump di tengah kegagalan pembicaraan gencatan senjata.
Trump mendesak agar gencatan senjata tercapai sebelum ia memulai masa jabatan keduanya. Dalam unggahannya di media sosial Truth Social, Trump mengkritik ketidakmampuan untuk bertindak terkait dengan masalah sandera.
Pernyataan ini juga merupakan sindiran terhadap Presiden AS Joe Biden yang belum berhasil menengahi gencatan senjata di Gaza.
“Jika sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, saat saya dilantik sebagai Presiden, hukuman yang keras akan diberikan di Timur Tengah kepada mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ini,” tulis Trump.
Dia menambahkan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan menerima hukuman yang lebih berat daripada siapa pun yang pernah dihukum dalam sejarah Amerika Serikat. Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jenis hukuman yang dimaksud, apakah melibatkan militer AS atau tidak.
Trump juga tidak menyebutkan siapa saja yang diancam, melainkan hanya menyebutkan sandera yang berada di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas dituduh menghalangi perundingan yang bertujuan menghentikan pertempuran yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Hamas sendiri telah berulang kali menawarkan pembebasan sandera dengan imbalan penghentian perang, namun Israel menegaskan perang akan terus berlanjut hingga Hamas dikalahkan. (des*)