Fajarharapan.id – Pertemuan antara Timnas Indonesia dan Timnas China pada lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tak hanya menarik dari sisi teknis permainan, tapi juga dari aspek ekonomi tim, khususnya nilai pasaran para pemain. Secara mengejutkan, skuad Garuda tampil lebih unggul!
Pertandingan ini akan digelar pada Kamis, 5 Juni 2025, pukul 20.45 WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Persiapan Timnas Jelang Laga
Untuk menghadapi laga penting ini, pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert memanggil sebanyak 32 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan. Sesi latihan intensif ini dijadwalkan berlangsung di Pulau Bali mulai tanggal 26 hingga 31 Mei 2025 sebagai bagian dari persiapan menghadapi lawan kuat dari Asia Timur tersebut.
Nilai Pasar Skuad Timnas China
Sementara itu, Branko Ivankovic, pelatih Timnas China, mengandalkan 27 pemain yang sebagian besar bermain di kompetisi domestik. Hal ini berdampak pada nilai total skuad mereka yang tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan Indonesia.
Mengutip data dari Transfermarkt, total nilai pasar tim China berada di angka 13,43 juta Euro, atau sekitar Rp247,7 miliar. Pemain dengan banderol tertinggi di kubu “Team Dragons” adalah Serginho, gelandang naturalisasi asal Brasil yang kini dihargai 1,8 juta Euro (sekitar Rp33,2 miliar).
Nilai Pasar Skuad Timnas Indonesia
Di sisi lain, Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal nilai pasar pemain. Skuad Merah Putih kini memiliki total valuasi mencapai 37,5 juta Euro, atau setara dengan Rp691 miliar.
Kontributor terbesar dari nilai tersebut adalah Mees Hilgers, bek muda andalan FC Twente di Eredivisie Belanda. Nilai pasarnya diperkirakan mencapai 7 juta Euro, atau sekitar Rp129,1 miliar—angka yang jauh mengungguli pemain termahal dari China.
Analisis Singkat
Dari sisi harga pasaran, Timnas Indonesia memang jauh lebih bernilai dibandingkan China. Namun, angka-angka ini bukanlah jaminan hasil akhir. Permainan di atas lapangan tetap bergantung pada taktik, kerja sama tim, dan performa saat pertandingan berlangsung.
Walau memiliki keunggulan secara nominal, Hilgers dan rekan-rekan tak boleh menganggap enteng kekuatan China yang tetap menjadi lawan tangguh di kawasan Asia.
Penutup
Perbandingan nilai pasar skuad Indonesia dan China menunjukkan betapa besar perkembangan yang telah dicapai sepak bola Tanah Air. Namun, pertandingan tetap harus dilalui dengan fokus dan kerja keras. Pertemuan ini bukan sekadar ajang adu kualitas teknis, tapi juga gambaran kemajuan sepak bola Indonesia di level internasional.(BY)