Jakarta – Temuan terbaru dari Pew Research Center mengungkapkan bahwa hampir 50 persen dari pengguna TikTok dewasa lebih memilih menjadi penonton daripada menjadi pembuat video.
Berdasarkan survei terhadap 2.745 pengguna TikTok, 48 persen di antaranya mengaku tidak pernah memposting video, bahkan sampai tingkat di mana profil mereka masih kosong.
Fenomena ini sejalan dengan kecenderungan umum di dunia media sosial. Aturan “satu persen” yang dikembangkan oleh peneliti awal media sosial menjelaskan bahwa hanya satu persen dari pengguna yang membuat konten online, sekitar 10 persen akan berinteraksi dengannya, dan sisanya adalah penonton pasif.
Walaupun konsep ini mungkin terdengar klasik, intinya tetap relevan, yaitu mayoritas orang lebih suka menjadi penonton daripada pembuat konten.
Bayangkan seberapa banyak dari teman-teman Anda yang aktif menonton YouTube dibandingkan dengan yang benar-benar aktif mengunggah video?
Meskipun kita mungkin mengharapkan bahwa sebagian besar pengguna TikTok tidak akan sering mengunggah konten, tingkat ketidakaktifan yang ditemukan dalam studi ini cukup mengejutkan.
Penulis utama studi, Samuel Bestvater, menyatakan bahwa “tingkat ketidakaktifan di TikTok sungguh mengagetkan” jika dibandingkan dengan platform lain.
Studi sebelumnya dari Pew pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar setengah dari dewasa di Amerika Serikat yang menggunakan Twitter hanya mengunggah lima kali atau kurang dalam sebulan. Namun, di TikTok, jumlah pengguna yang sama saja yang sama sekali tidak pernah mengunggah.
Ketidakaktifan yang tinggi di TikTok mungkin lebih umum terjadi karena menulis pikiran singkat jauh lebih mudah daripada merekam video.
Dari penelitian TikTok, ditemukan bahwa 25 persen pengguna yang paling aktif bertanggung jawab atas 98 persen dari semua video yang diterbitkan, mirip dengan temuan sebelumnya tentang Twitter.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa usia tidak mempengaruhi kebiasaan posting pengguna TikTok. Meskipun pengguna berusia 18 hingga 34 tahun lebih cenderung menggunakan TikTok, sekitar separuh dari mereka tidak pernah memposting, hal ini juga berlaku untuk kelompok usia 35 hingga 49 tahun.
Selain itu, 85 persen pengguna TikTok merasa konten di halaman “For You” mereka setidaknya cukup menarik. Namun, pengguna yang aktif memposting cenderung lebih menyukai konten yang muncul di feed algoritma mereka.
Studi ini menjadi relevan karena semakin banyak dewasa di Amerika Serikat mengakui menggunakan TikTok, terutama di kalangan usia 18 hingga 34 tahun, yang mencapai 56 persen.
Seiring pertumbuhan pengguna platform video pendek, tanggung jawab TikTok dan para kreator kontennya semakin besar, terutama ketika lebih banyak orang mengandalkan TikTok sebagai sumber berita dibandingkan dengan media berita tradisional yang semakin menyusut.
Dalam tiga tahun terakhir, persentase dewasa Amerika Serikat yang mendapatkan berita dari TikTok melonjak lebih dari empat kali lipat menjadi 14 persen.(des)