Pariaman – Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat bersama warganya merencanakan pelaksanaan kegiatan budaya dan wisata tahunan yang disebut Pesona Hoyak Tabuik pada rentang waktu 7 hingga 21 Juli 2024.
“Pelaksanaan kegiatan akan berlangsung selama 15 hari, bertujuan agar puncak perayaan Tabuik jatuh pada hari Minggu,” ungkap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi, di Pariaman, Minggu.
Ferialdi menambahkan bahwa selama 15 hari tersebut, acara tidak hanya akan meliputi prosesi Tabuik tetapi juga berbagai kegiatan pendukung yang terkait dengan budaya Pariaman.
Ini juga merupakan permintaan dari Kementerian Pariwisata RI karena Pesona Hoyak Tabuik telah dimasukkan ke dalam Kalender Event Nasional atau Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.
“Contohnya, jika ada lomba, itu akan berhubungan dengan Tabuik, atau seminar tentang Tabuik,” katanya.
Menurut Ferialdi, pentingnya pelaksanaan kegiatan budaya dan wisata Tabuik adalah untuk mempertahankan warisan budaya dan memperkuat kebersamaan antarwarga serta mempromosikan pariwisata daerah secara efektif.
Acara yang menggambarkan peringatan wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yakni Hussein, disesuaikan dengan budaya lokal dan dirancang untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Setiap tahun, setidaknya ratusan ribu wisatawan mengunjungi Pariaman pada puncak perayaan Tabuik, yaitu saat Tabuik dilemparkan ke laut.
Sebelumnya, Pesona Hoyak Tabuik Piaman telah masuk ke dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024, bersama dengan lima kabupaten dan kota lainnya di Sumatera Barat.
“Kota Pariaman sangat bersyukur karena masuk dalam enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang terpilih dan dimasukkan ke dalam 110 acara KEN,” kata Ferialdi.
Ia menambahkan bahwa daerah yang acaranya masuk dalam KEN akan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, terutama dalam hal anggaran.
Selain itu, kemungkinan besar kegiatan ini akan dihadiri oleh Presiden RI dan Menteri Parekraf RI.(des)