Jakarta – Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, menampilkan kendaraan amfibi yang dimiliki oleh TNI (Tentara Nasional Indonesia), menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
Mobil yang disebut Ponton, dapat berubah menjadi jembatan dan feri, merupakan milik Satuan Yon-Zipur 9 Langlang Buana TNI Angkatan Darat (AD). Kendaraan ini merupakan produksi Jerman yang telah dikirim ke Indonesia pada tahun 2019.
Dani Agus Wahyudi, seorang tentara dari Satuan Yon Zipur 9 Langlang Buana, menjelaskan bahwa kendaraan ini merupakan salah satu dari 18 unit yang dimiliki oleh TNI AD. Kendaraan yang dipamerkan di IIMS 2024 ini dibawa langsung dari Bandung melalui perjalanan darat.
“Dibawa dari Bandung, Satuan Yon-Zipur 9 Langlang Buana. Kita mengemudikan sendiri selama sekitar tiga jam. Menggunakan pengawalan untuk keamanan,” kata Dani saat diwawancarai oleh MNC Portal Indonesia di lokasi IIMS 2024.
Dani menyatakan bahwa tidak ada kesulitan yang signifikan dalam membawa Ponton ke IIMS 2024. Namun, kendaraan amfibi ini memiliki setir di sisi kiri, yang sedikit menyulitkan karena kebanyakan masyarakat Indonesia mengemudi dengan setir di sisi kanan.
“Kendala utamanya adalah Ponton ini memiliki setir di sisi kiri, sedangkan masyarakat Indonesia biasanya menggunakan setir di sisi kanan. Jadi, perlu penyesuaian. Kesulitan lebih terasa saat keluar dari tol, karena ada banyak kendaraan lain,” ujarnya.
Meskipun demikian, Dani mengungkapkan bahwa ini bukanlah kali pertama Ponton dibawa keluar dari markasnya di Kota Bandung. Sebelumnya, kendaraan tersebut juga telah dibawa ke Palembang untuk latihan bersama.
Secara spesifikasi, kendaraan amfibi ini memiliki bobot seberat 28 ton dengan dimensi panjang 13,03 meter, lebar 3,35 meter, dan tinggi 3,97 meter. Kendaraan ini dilengkapi dengan mesin diesel berdaya 289 kW, dengan kecepatan maksimal 80 km/jam di darat dan dapat menempuh jarak 750 km. Di air, kendaraan ini dapat mencapai kecepatan 14 km/jam dengan dua baling-baling di bagian depan dan belakang.
“Dalam operasinya, kendaraan amfibi ini ditemani oleh tiga awak, satu pengemudi, satu pilot yang berada di bagian belakang saat berada di dalam air, dan satu lagi adalah deck hand yang mengendalikan,” ungkap Dani.
Untuk mendukung operasi amfibi, M3I dapat menurunkan dua ponton besar yang terbuat dari aluminium. Beberapa ponton yang mengambang dapat dihubungkan untuk membentuk konektor yang cukup panjang, yang disebut Ramps.(BY)