Padang Pariaman, fajarharapan.id – SMAN Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, terus berinovasi dalam mengembangkan potensi akademik dan budaya lokal. Sekolah ini tak hanya fokus pada prestasi akademik, tapi juga mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau dalam aktivitas sehari-hari.
Salah satu bentuk penerapan budaya adalah penggunaan busana tradisional setiap hari Jumat. Guru perempuan mengenakan baju basiba lengkap dengan tangkuluak, sedangkan guru laki-laki memakai baju koko atau baju taluak balango, peci, dan kain sarung yang diselempangkan di bahu. Hal serupa juga dianjurkan untuk para siswa.
“Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan sangat terasa dalam dua tahun terakhir, berkat dukungan dari majelis guru, pegawai, komite, dan alumni,” ujar Kepala SMAN Sungai Geringging, Syaiful Hendra, saat acara Halal Bihalal, pada Jumat (11/4/2025).
Tak hanya budaya, sebut Syaiful Hendra, bahwa penguatan karakter juga ditanamkan lewat program “TAFAKUR” setiap Jumat, singkatan dari Tahajud, Fajar, Qur’an, dan Subuh, yang dibiasakan sebelum siswa berangkat ke sekolah.
“Untuk meningkatkan minat baca, sekolah juga tengah merancang pembangunan tujuh unit gazebo dengan arsitektur khas rumah adat Minangkabau,” ucap Syaiful Hendra yang sebelumnya Kepala SMAN 1 VII Koto Sungai Sariak.
Ia jelaskan, Gazebo tersebut akan digunakan sebagai tempat baca dan diskusi siswa, serta dinamai sesuai dengan suku-suku yang ada di Kecamatan Sungai Geringging: Tanjung, Jambak, Piliang, Sikumbang, Koto, Caniago, dan Mandahiling.
“Kita ingin menjadikan sekolah ini sebagai ruang tumbuh yang kental dengan budaya dan cinta literasi. Rencananya, peletakan batu pertama gazebo akan dilakukan oleh Bupati Padang Pariaman, H. John Kenedy Azis,” tambah Syaiful.
Camat Sungai Geringging, K. Ardinata, mengapresiasi terobosan tersebut. Ia menilai program ini selaras dengan filosofi “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” dan dapat meningkatkan kualitas lulusan SMAN Sungai Geringging ke depan.(bay).
