Padang Pariaman – SMA Negeri 1 Sungai Geringging, Padang Pariaman, Sumatera Barat, terus giatkan dalam pelestarian dan pengembangan Pencak Silat Tradisional Minangkabau. Sejak 2022 lalu, olahraga silat tradisional ini telah menjadi kegiatan ekstrakurikuler resmi di sekolah.
Hal itu disampaikan Kepala SMAN 1 Sungai Geringging, Syaiful Hendra, ketika menjawab pertanyaan awak media fajarharapan.id pada Jum’at (18/4/2025), sehubungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan mengembangkan giat olahraga Pencak Silat Tradisional Minangkabau di sekolah-sekolah.
Lebih lanjut Syaiful Hendra mengatakan bahwa inisiatif olahraga Pencak Silat Tradisional ini bertujuan menjaga warisan budaya sekaligus membentuk karakter generasi muda. Kegiatan latihan silat ini dibimbing oleh dua pelatih, Rafi Jamiatul dan Arif.
“Kami ingin siswa mencintai budaya leluhur mereka yakni olahraga Pencak Silat Tradisional Minang. Di tengah gempuran era digital, jangan sampai nilai-nilai tradisi hilang begitu saja,” ujar Syaiful Hendra.
Ia jelaskan, kegiatan pencak silat tradional juga menjadi sarana positif untuk menghindarkan siswa dari perilaku menyimpang seperti tawuran, kenakalan remaja, dan pergaulan bebas.
“Anak yang aktif berolahraga cenderung lebih disiplin dan sportif. Apalagi olahraga Pencak Silat tradisional Minang ,” tegas Syaiful Hendra yang pernah Kepala SMAN 1 VII Koto Sungai Sariak tersebut.
Latihan silat diadakan di luar jam sekolah, pada setiap Minggu pagi hingga siang, serta Jumat usai jam pelajaran.
Adapun aliran Pencak Silat Tradisional Minang yang diajarkan adalah Silek Harimau Lalok dan Silek Bungo – dua jenis silat khas Minangkabau yang sarat nilai filosofi dan ketangkasan.
“Setiap ada acara sekolah atau event di luar, kami selalu tampilkan Pencak Silat dari pesilat terbaik SMAN 1 Sungai Geringging,” tambahnya.
Program pencak silat tradisional ini sejalan dengan rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, yang tengah mencanangkan pengembangan Pencak Silat Tradisional Minangkabau di seluruh SMA/SMK se-Sumbar.(bay).