Kota Pariaman – Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pariaman Yota Balad lakukan peletakan batu pertama pembangunan Musholla Al Hidayah Desa Cubadak Air Utara, Senin (5/2/2024).
Peletakan batu pertama pembangunan Musholla Al Hidayah atau masyarakat setempat lebih populer menyebutnya Surau Ujung Tanjung ini, juga dihadiri Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Syafrizal, Bupati Agam diwakili sang istri, Ny. Yenni Andri Warman, Ketua DPRD Harpen Agus Bulyandi, mantan Walikota Pariaman 2 Periode, Mukhlis Rahman dan tokoh masyarakat serta masyarakat setempat.
Dalam sambutan, Sekdako.Yota Balad mengatakan, pembangunan rumah ibadah merupakan upaya kita untuk mendekatkan diri dan ibadah kepada Allah SWT. Juga menjadi syiarnya ajaran islam serta menunjang berbagai kegiatan ibadah lainnya
“Dengan kepedulian kita dalam membangun rumah Allah ini, maka tugas kita yang lain adalah memakmurkan rumah ibadah Mushalla dan Masjid. Terutama dari berbagai kegiatan keagamaan. Sekaligus tempat bermusyawarah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, khususnya yang ada di Kanagarian Cubadak Air ini,” tukasnya.
Dia juga mengharapkan agar masyarakat dapat secara bersama-sama mendukung pembangunan Musholla Al Hidayah ini. Sehingga, bisa dimanfaatkan untuk beribadah di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, dan menjadi pahala bagi kita semua nantinya.
Sekdako Yota Balad sangat mengapresiasi kekompakan masyarakat Kanagarian Cubadak Air, baik masyarakat yang di kampung dan di rantau. Mereka secara bersama-sama membangun rumah ibadah di kampung halaman menjadi lebih bbagus lagi. Karena, bangunan yang lama sudah tua, apalagi sejak terkena Gempa 2009 lalu, banyak mengalami kerusakan.
“Disamping fungsinya sebagai sarana ibadah yang indah, tentu akan membuat nyaman orang untuk beribadah. Semoga pembangunan Musholla ini cepat selesai dan dapat segera dinikmati masyarakat,” tutupnya.
Sebelum acara dimulai, juga diperlihatkan penampilan “Silek Harimau Lalok” Binaan dari Desa Cubadak Air Utara. Mereka yang tampil tersebut merupakan, anak-anak dan remaja desa setempat. Kemudian, dilanjutkan dengan acara Badoncek, dan diakhiri dengan makan bajamba. (mcssc).
