Jakarta – Bagi sebagian orang, satu siung bawang putih mungkin sudah cukup untuk memasak. Namun, bagi para penggemar aroma tajam dan rasa khas bawang putih, bahkan tiga siung pun terasa belum memuaskan.
Kabar baik bagi pencinta bawang putih: mengonsumsi bahan dapur ini secara rutin ternyata memberikan berbagai dampak positif bagi kesehatan. Tak hanya digunakan sebagai penyedap makanan, bawang putih juga telah lama dikenal sebagai obat alami dalam pengobatan tradisional. Kini, berbagai penelitian ilmiah mulai membuktikan bahwa bawang putih memang layak disebut sebagai superfood.
Berikut berbagai manfaat yang bisa dirasakan tubuh saat rutin mengonsumsi bawang putih, dikutip dari Eating Well:
1. Memperkuat Sistem Imun
Bawang putih mengandung allicin, senyawa aktif berbasis sulfur yang muncul saat bawang dihancurkan atau diiris, dan dikenal dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebuah studi dalam Journal of Clinical and Translational Research (2021) menyebutkan bahwa ekstrak bawang putih dapat membantu menurunkan peradangan kronis dan meningkatkan produksi sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi.
Selain itu, penelitian dalam Trends in Food Science & Technology (2020) menyebutkan bahwa bawang putih memiliki potensi sebagai agen antivirus karena kandungan organosulfurnya mampu menghambat virus berkembang dalam sel tubuh.
2. Menurunkan Kadar Kolesterol
Kolesterol tinggi menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Bawang putih dapat menjadi solusi alami untuk membantu mengatur kadar kolesterol tanpa efek samping dari obat kimia.
Menurut ulasan dari Journal of Health, Population and Nutrition (2024), konsumsi bawang putih secara rutin membantu memperbaiki profil lipid, terutama pada orang dewasa berusia di atas 50 tahun.
Studi lain dari Nutrients (2024) menunjukkan bahwa bawang putih dapat mengurangi kadar kolesterol total dan LDL, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL).
3. Menstabilkan Tekanan Darah
Kandungan antioksidan pada bawang putih juga bermanfaat untuk tekanan darah. Zat bioaktif dalam rempah ini diyakini bisa membantu menurunkan tekanan darah melalui berbagai proses biologis.
Penelitian menyebutkan bahwa konsumsi lebih dari 1.200 mg ekstrak bawang putih tua setiap hari dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, khususnya pada penderita hipertensi.
4. Mengontrol Gula Darah
Menjaga kadar gula darah tetap stabil penting dalam mencegah diabetes tipe 2. Bawang putih diketahui dapat menurunkan kadar gula darah, terutama gula darah puasa.
Riset dari Diabetology & Metabolic Syndrome (2024) mengungkapkan bahwa ekstrak bawang putih tua berperan dalam meningkatkan fungsi sel beta pankreas, yang bertugas menghasilkan insulin, sehingga membantu mengatur gula darah.
5. Menunjang Kesehatan Pencernaan
Selain berfungsi sebagai bumbu dapur, bawang putih juga merupakan sumber prebiotik alami yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus.
Penelitian dalam Experimental and Therapeutic Medicine (2020) menunjukkan bahwa konsumsi rutin ekstrak bawang putih tua selama tiga bulan dapat meningkatkan keberagaman mikrobiota usus, yang penting untuk imunitas dan kesehatan mental.
Temuan lain dari jurnal Microorganism (2024) menunjukkan bahwa menambahkan bawang putih ke dalam sampel tinja manusia dapat meningkatkan jumlah Bifidobacterium adolescentis, jenis bakteri baik yang juga terdapat pada yogurt.
Namun, perlu diperhatikan bahwa bawang putih mengandung fruktan, sejenis karbohidrat yang dapat memicu gangguan pencernaan seperti gas dan kembung, terutama bagi penderita sindrom iritasi usus besar (IBS).
6. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis
Bawang putih mengandung antioksidan yang tinggi, membantu mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan. Kandungan ini juga diduga bisa melindungi otak dari peradangan yang berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif pada usia lanjut.
Selain itu, senyawa aktif dalam bawang putih diyakini dapat memberikan perlindungan dari berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, infeksi serius, dan kanker.(BY)