Rembang,fajarharapan.id – Menajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R Soetrasno Rembang, Jawa Tengah tidak hanya fokus mengurus kesehatan pasien. Tetapi mereka punya kepedulian terhadap pasien dan keluarga pasien pada bulan Ramadan.
Buktinya, selama bulan Ramadan penuh pihak rumah sakit berbagi makanan untuk berbuka puasa kepada keluarga pasien. Sehingga untuk buka puasa dan sahur, keluarga pasien tidak perlu membeli atau menyiapkan sendiri.
Direktur RSUD Soetrasno Rembang dr. Agus Setyo Hadi melalui Kepala Seksi Informasi RSUD dr R. Soetrasno Rembang, Tabah Tohamik, mengatakan bahwa pihaknya bersama karyawan menyisihkan sebagian pendapatan dan juga adanya Infaq sukarela ” Pojok Berkah” untuk berbagi dengan keluarga pasien yang sedang menjalankan puasa di rumah sakit. Biasanya tiga kali dalam satu minggu.
“Selama puasa kami mengajak para karyawan di rumah sakit untuk menyisihkan sebagian pendapatan mereka dan berbagi dengan keluarga pasien dengan memberikan takjil buka puasa gratis,” katanya, saat dikonfirmasi Via phone, Sabtu, (6/4/2024)
Bagi karyawan yang masuk shift rumah Sakit R Soetrasno juga menyiapkan makan saur dan buka puasa dengan menggunakan anggaran dari BLUD rumah sakit.
RSUD R Soetrasno memberikan takjil gratis setiap hari kepada penunggu atau keluarga pasien yang sedang dirawat,
Meskipun puasa, pihaknya memastikan untuk tetap memberikan pelayanan terbaik untuk pasien dan keluarga pasien. “Semua staf dan dokter siap memberikan pelayanan yang ramah dan senyum kepada semua pasien, seolah-olah mereka adalah keluarga sendiri,” terangnya.
Tabah berujar bahwa pihak rumah sakit daerah membagikan sekitar 100 porsi takjil buka puasa setiap hari.
Ia menambahkan pasien selain memiliki kebutuhan fisiologis seperti pengobatan dan tindakan medis, juga memiliki kebutuhan spiritual. Hal tersebut yang mendorong RSUD dr. Soetrasno memberikan layanan kerohanian kepada pasien rawat inap.
Melalui kerjasama dengan Kementrian Agama ( Kemenag ) Kabupaten Rembang, saat ini RSUD dr. R. Soetrasno telah memberikan pendampingan ibadah kepada pasien yang beragama Islam, Kristen, dan Katholik.
Pembimbing rohani (rohaniwan) Islam hadir setiap hari memberikan bimbingan spiritual, sedangkan agama Kristen dan Katholik secara on call sesuai permintaan pasien /keluarga.
“Ia berharap layanan ini mendapatkan respon positif dari pasien bahwa pelayanan rohani ini membantu pasien dalam melaksanakan ibadah saat sakit,” pungkasnya.(putra/Romadi)