Rembang,fajarharapan.id – Pendidikan menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan pekerjaan, namun belum semua masyarakat menikmati pendidikan formal yang layak dan kesempatan belajar di usia sekolah. Tantangan ini dihadapi oleh sebagian masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) terutama perbatasan negara.
Pendidikan Non Formal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Budi Utomo Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke menjadi salah satu solusi masyarakat untuk mengejar ketinggalan mereka dan mendapatkan ijazah menengah dan atas.
Salah satunya Sutrisno,SE pengelola PKBM
Budi Utomo, Desa Sendang Mulyo, Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang ini telah mengelola PKBM sejak didirikan tahun 2011. Menurutnya, sebelumnya masyarakat disini masih banyak yang buta aksara, tamatan SD dan juga lulusan SMP sederajat.
Ia mengatakan peserta didik yang mengikuti program belajar di PKBM nya pun terdiri dari berbagai jenjang usia yang sudah tidak muda lagi seperti remaja dan dewasa serta rata-rata murid merupakan pekerja buruh dan nelayan yang tingkat kesejahteraan dan pendidikannya rendah,” terangnya kepada media fajarharapan.id, Sabtu (23/12/2023).
Sehingga pendidikan kesetaraan banyak diminati guna mendapatkan pekerjaan yang lebih layak untuk kesejahteraan kehidupannya.
Tahun 2023, PKBM Budi Utomo telah meluluskan 93 siswa dan selama 12 tahun, PKBM Budi Utomo telah meluluskan sekira 915 siswa berbagai jenjang kesetaraan seperti Kejar Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan Kejar Paket C (setara SMA), Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Usaha Mandiri, Keterampilan Komputer, Keterampilan Hidup dan Pemberdayaan (PKHP) serta berbagai program lainnya.
Melakukan program belajar mengajar di wilayah pedesaan tidak semudah di kota besar, dimana akses pendidikan dan fasilitas dapat dengan mudah ditemukan. Langkah Sutrisno menemui banyak kendala, terutama saat kebijakan standarisasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah berlaku untuk pendidikan formal maupun non formal,” imbuhnya.
Kali ini, PKBM yang dikelola Sutrisno mengadakan penilaian akhir semester (PAS). Peserta keselurahannya berjumlah 161 siswa, kelas 7, kelas 10, kelas 11 kelas 12. Program kesetaraan paket B setara SMP dan paket C setara SMA .
PAS merupakan kewajiban yang harus di tempuh oleh peserta didik agar bisa naik kelas, peserta didik mengerjakan soal sejumlah 12 mata pelajaran. PAS sendiri dilaksanakan selama 6 hari yang dimulai pada tanggal 23 Desember sampai tanggal 28 Desember 2023.
“Dan BKBM Budi Utomo belum menggunakan program berbasis komputer menggingat biaya yang besar dan kalau menyewa komputer mahal,” ungkap Sutrisno
Dengan adanya program pendidikan non formal Paket B dan Paket C yang diselenggarakan oleh PKBM Budi Utomo memberikan kesempatan kepada siapapun yang ingin sukses meraih hidup lebih baik.
Lulusan PKBM Budi Utomo saat ini banyak di terima di beberapa perusahaan kemudian di pemerintahan dan banyak yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
(Aziz/Putra/Romandi)