Jakarta – Pulau kecil Ikaria di Yunani tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah dan iklim yang sejuk sepanjang tahun, tetapi juga dikenal sebagai tempat tinggal bagi banyak orang yang berumur panjang.
Salah satu faktor utama yang mendukung harapan hidup tinggi di Ikaria adalah rendahnya kasus demensia di sana. Pakar umur panjang, Dan Buettner, mengungkapkan bahwa fenomena ini patut dipelajari lebih lanjut.
“Penduduk Ikaria memiliki usia harapan hidup sekitar delapan tahun lebih panjang dibandingkan rata-rata orang Amerika, dan sebagian besar dari mereka tidak mengalami demensia,” ujar Buettner.
Menurutnya, demensia merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di Inggris, terutama bagi kelompok lansia. Oleh sebab itu, ia merekomendasikan untuk meneliti lebih dalam pola hidup masyarakat Ikaria.
“Kami menemukan bahwa di antara penduduk yang berusia di atas 65 tahun di Ikaria, hanya terdapat tiga kasus demensia ringan,” tambahnya.
Gaya Hidup Sehat yang Menjadi Kunci Umur Panjang
Apa sebenarnya rahasia panjang umur masyarakat Ikaria? Berdasarkan penelitian yang dilakukan Buettner, pola konsumsi teh herbal dan kopi menjadi faktor utama yang memengaruhi kesehatan mereka.
1. Teh Herbal
Melansir dari Surrey Live, Buettner menjelaskan bahwa di Blue Zones—wilayah dengan penduduk berumur panjang—teh herbal memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan.
“Banyak penduduk Ikaria menikmati secangkir teh herbal setiap hari, yang sering dibuat dari tanaman liar yang tumbuh di pulau berbatu tersebut dan dimaniskan dengan madu lokal,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa banyak tanaman herbal memiliki sifat diuretik ringan serta mengandung antioksidan dan zat antiinflamasi, yang dipercaya berkontribusi terhadap rendahnya angka penyakit jantung dan demensia di Ikaria.
2. Kopi
Selain teh herbal, kopi juga menjadi minuman yang berperan besar dalam pola hidup sehat masyarakat Ikaria. Buettner menekankan bahwa kopi merupakan bagian dari pola makan mereka dan juga dikonsumsi di berbagai wilayah dengan penduduk berusia panjang lainnya.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat Ikaria mengonsumsi kopi dalam jumlah yang cukup banyak. Menariknya, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kopi dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah serta dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena penyakit Parkinson.
Kaitan antara konsumsi kopi dan kesehatan otak ini diperkuat oleh penelitian yang dipublikasikan pada 2021 dalam jurnal PLOS Medicine. Studi tersebut menyatakan bahwa orang yang mengonsumsi dua hingga tiga cangkir kopi atau teh setiap hari memiliki risiko lebih rendah—sekitar 30 persen—untuk mengalami demensia dan stroke dibandingkan mereka yang jarang atau tidak mengonsumsinya.(BY)
