banner sidebar

Puasa bagi Penderita Jantung, Kapan Harus Berhati-hati?

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Jakarta – Berpuasa selama bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang mampu menjalankannya. Namun, bagi penderita penyakit jantung, keputusan untuk berpuasa harus mempertimbangkan kondisi kesehatan agar tidak menimbulkan risiko.

Setiap individu dengan gangguan jantung memiliki tingkat keparahan yang berbeda, sehingga diperlukan konsultasi medis sebelum menjalankan ibadah puasa. Beberapa kondisi tertentu bahkan membuat seseorang disarankan untuk menunda puasa guna menjaga kestabilan kesehatan.

Kondisi Penderita Jantung yang Sebaiknya Tidak Berpuasa
“Pasien dengan gagal jantung berat, penyakit jantung koroner yang tidak stabil, gangguan irama jantung berisiko tinggi, serta kelainan katup jantung yang parah sebaiknya mempertimbangkan kembali untuk berpuasa,” jelas dr. Amir.

Menurutnya, kondisi-kondisi tersebut memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar fungsi jantung tetap optimal. Selain itu, penderita yang baru saja menjalani prosedur medis seperti pemasangan ring jantung, bypass jantung, atau baru mengalami serangan jantung juga disarankan untuk menunda puasa hingga kondisi benar-benar stabil.

Meski demikian, pasien dengan kondisi jantung terkontrol, seperti hipertensi yang sudah stabil atau penyakit jantung koroner tanpa gejala berat, masih dapat menjalankan puasa asalkan tetap dalam pengawasan dokter.

Baca Juga  Puasa Nyaman Tanpa Gangguan Asam Lambung, Ini Pilihan Makanan Aman untuk Sahur dan Berbuka

Tips Puasa Aman bagi Penderita Jantung
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi dari Mayapada Hospital Bogor, dr. Bimo Bintoro, Sp.JP (K), membagikan beberapa langkah penting agar penderita jantung dapat menjalankan puasa dengan aman:

Pilih Makanan Sehat
Konsumsi makanan kaya serat dan karbohidrat kompleks saat sahur dan berbuka, seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal. Pilih protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, serta lemak sehat dari kacang-kacangan dan minyak zaitun. Hindari makanan tinggi lemak jenuh, garam, serta gula berlebih.

Jaga Hidrasi
Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi air putih yang cukup saat sahur dan berbuka.

Sesuaikan Jadwal Obat
Jika mengonsumsi obat rutin untuk jantung atau tekanan darah, pastikan jadwal minumnya telah disesuaikan dengan waktu sahur dan berbuka. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengubah jadwal konsumsi obat.

Tetap Aktif dengan Olahraga Ringan
Penderita jantung tetap dianjurkan beraktivitas, tetapi sebaiknya memilih olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga untuk menjaga kebugaran tanpa membebani jantung.

Kelola Stres
Menjaga kondisi mental juga penting bagi kesehatan jantung. Lakukan kegiatan yang menenangkan, seperti ibadah, meditasi, mendengarkan musik, atau berbincang dengan keluarga dan teman.

Baca Juga  Puasa Singkat di Dunia, Kota-kota dengan Waktu Puasa Terpendek

Konsultasi Kesehatan Jantung Selama Ramadan
Untuk memastikan kondisi jantung tetap aman selama puasa, penderita disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis. Cardiovascular Center Mayapada Hospital menyediakan layanan konsultasi baik secara langsung di rumah sakit maupun melalui aplikasi MyCare, yang memungkinkan pasien mendapatkan akses informasi dan layanan kesehatan dengan mudah.

Selain itu, layanan darurat jantung (Cardiac Emergency) di Mayapada Hospital juga siap 24 jam untuk menangani kondisi kegawatdaruratan jantung sesuai standar protokol medis.

Masyarakat dapat mengakses layanan tersebut melalui call center 150990 atau fitur Emergency Call di aplikasi MyCare. Aplikasi ini juga menyediakan berbagai informasi seputar kesehatan jantung, serta fitur pemantauan kesehatan seperti detak jantung, jumlah langkah kaki, hingga indeks massa tubuh (BMI).

Unduh MyCare melalui Google Play Store dan App Store untuk mendapatkan berbagai kemudahan layanan kesehatan serta reward point yang dapat digunakan sebagai potongan harga pemeriksaan di Mayapada Hospital.(BY)