Jakarta – Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, menyatakan bahwa memberikan insentif untuk mobil hybrid tidak menjadi prioritas utama. Menurutnya, yang lebih penting adalah memberikan keringanan untuk kendaraan ramah lingkungan berbasis baterai.
Beberapa merek mobil roda empat yang memiliki varian hybrid berharap akan adanya insentif untuk model-model tersebut. Kabarnya, pemerintah masih merumuskan regulasi terkait hal ini karena mobil hybrid juga dapat mengurangi emisi.
Namun, Moeldoko menegaskan bahwa hal tersebut tidaklah terlalu penting karena mobil hybrid pada dasarnya masih menggunakan mesin pembakaran internal. Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah sebaiknya fokus memberikan insentif pada mobil listrik murni.
“Lebih baik memberikan insentif pada kendaraan listrik, karena dampaknya lebih nyata. Kendaraan listrik memiliki dua dampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Pertama, masalah lingkungan, dan kedua, besarnya impor BBM kita yang sangat besar,” ujar Moeldoko di IIMS 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu yang lalu.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2021, saat ini pajak untuk mobil hybrid masih setara dengan kendaraan konvensional, yaitu sebesar 12,5 persen ditambah 1,75 persen, sehingga totalnya mencapai 14,25 persen. Sementara itu, tarif PPnBM sebesar 6 persen.
Moeldoko menjelaskan bahwa mobil listrik dengan baterai memiliki dampak yang lebih besar dalam pengurangan polusi. Pasalnya, kendaraan tersebut tidak menghasilkan emisi karena menggunakan baterai sebagai sumber tenaga utama.
“Lebih baik memberikan insentif pada kendaraan listrik, karena memiliki dampak positif yang besar bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Pertama, masalah lingkungan akan menjadi lebih baik. Kedua, besarnya impor BBM kita yang sangat besar. Dengan demikian, subsidi tersebut dapat berkurang secara signifikan,” ungkapnya.
Pasar mobil listrik di Indonesia juga terus berkembang dengan meningkatnya permintaan dan bertambahnya merek yang masuk. Namun, Moeldoko juga mengakui bahwa masih ada beberapa masalah yang perlu diatasi terkait kendaraan listrik.
“Pertumbuhan pasar mobil listrik ini sangat pesat. Permintaannya tinggi, bahkan menurut saya, permintaan melebihi pasokannya. Permintaan banyak, tetapi stok masih kurang,” tambahnya.(BY)