Prabowo Targetkan Swasembada Pangan Melalui Program Inovatif di Sektor Pertanian

Ini 3 Jurus RI Percepat Swasembada Pangan
Ini 3 Jurus RI Percepat Swasembada Pangan

Jakarta Presiden Prabowo Subianto menargetkan swasembada pangan dalam waktu dekat, dengan mendukung berbagai program strategis yang berdampak luas dan berkelanjutan untuk mencapainya.

Salah satu langkah penting yang diambil adalah melalui program Tanam Padi Perkebunan Nusantara, yang memanfaatkan pola intercropping padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat.

banner sidebar

Varietas padi gogo yang digunakan, seperti Situ Bagendit, terbukti mampu menghasilkan produktivitas tinggi, yakni hingga 5,5 ton per hektare di lahan sawah dan 4,0 ton per hektare di lahan kering. Hasil ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi juga memberikan pendapatan tambahan bagi petani sawit.

Program ini merupakan hasil kolaborasi PTPN Group dengan Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Berdasarkan kajian, potensi intercropping padi gogo di lahan PSR dapat mendukung swasembada beras dengan tambahan 1,1 juta ton beras melalui target peremajaan seluas 400.000 hektare per tahun.

Baca Juga  Tarif Baru Jalan Tol Paspro Seksi Grati-Probolinggo, Berlaku Mulai Minggu Ini

Di sektor industri gula, PTPN melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) meluncurkan Program Manis, Menuju Swasembada Gula Indonesia. Program ini bertujuan memperkuat ekosistem industri gula nasional dengan melibatkan kerjasama antara petani, lembaga pemerintah, perbankan, serta BUMN lainnya seperti PT Pupuk Indonesia dan Himbara (BRI, Mandiri, dan BNI).

Selain melibatkan agripreneur muda di sektor tebu, program ini juga mendirikan Saung Manis di berbagai wilayah, seperti Mojokerto, Kediri, Lumajang, Ngawi, Pekalongan, dan Bone.

PTPN juga menjalankan program Makmur, yang menyediakan ekosistem terpadu bagi petani, mulai dari benih, pupuk, hingga jaminan pasar. Misalnya, di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso, produktivitas meningkat hingga 45%, dari 76 ton per hektare menjadi 110 ton per hektare.

PTPN memanfaatkan asetnya untuk mendukung produksi susu domestik melalui peternakan sapi perah modern. Program ini akan dikerjasamakan dengan Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Baca Juga  Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDB dan Tenaga Kerja Terus Menyusut

Berbagai inisiatif ini memiliki dampak luas, mencakup peningkatan produktivitas pangan, kesejahteraan petani, serta penguatan ketahanan pangan nasional. Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi antara berbagai pihak, PTPN menunjukkan perannya sebagai pilar utama dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *