Prabowo Targetkan Harga Sembako Lebih Murah dari Malaysia

Sembako
ilustrasi

Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengarahkan para menteri untuk menekan harga bahan pokok serta beberapa komoditas lainnya menjelang bulan Ramadhan yang diperkirakan akan dimulai pada awal Maret 2025. Langkah ini bertujuan agar harga kebutuhan masyarakat lebih terjangkau dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat jamuan makan siang bersama sejumlah menteri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (21/2), Presiden Prabowo menekankan pentingnya menurunkan harga sembako, bahkan beberapa komoditas harus lebih murah dibandingkan harga di Malaysia.

“Presiden menginginkan harga kebutuhan pokok turun, harus lebih rendah dari tahun lalu, dan beberapa komoditas bahkan lebih murah dari di Malaysia,” ujar Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, usai pertemuan tersebut.

Baca Juga  Presiden Prabowo Tegaskan Perlindungan Investasi Asing untuk Meningkatkan Ekonomi Indonesia

Sebagai upaya konkret, Sudaryono mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian akan menggelar operasi pasar di sekitar 500 titik di berbagai daerah mulai Senin (24/2). Rencananya, jumlah titik operasi pasar akan diperluas hingga 4.000 lokasi menjelang awal puasa.

“Operasi pasar ini akan menyediakan berbagai komoditas, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, hingga daging, termasuk daging beku,” jelasnya.

Sudaryono optimistis target Presiden dalam menurunkan harga sembako menjelang Ramadhan dapat tercapai. Ia menegaskan bahwa para pelaku usaha tetap diperbolehkan meraih keuntungan, tetapi harus tetap menjaga keseimbangan agar masyarakat tidak terbebani.

Baca Juga  Presiden Prabowo Hadiri Perayaan Natal Nasional 2024 di Jakarta

“Pengusaha boleh mendapatkan untung, tetapi jangan terlalu berlebihan. Yang terpenting, masyarakat tidak merasa dirugikan,” tambahnya.

Selain Sudaryono, beberapa pejabat turut hadir dalam acara makan siang bersama Presiden, antara lain Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.(des*)