Pariaman – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau telah memberikan dukungan nyata bagi peningkatan produktivitas dalam sektor pertanian di Desa Kampung Apar, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Dalam rangka mendukung upaya ini, Pertamina Patra Niaga menyelenggarakan Pelatihan Smart Farming Berbasis Digitalisasi Teknologi dengan tema ‘Penerapan Inovasi Pertamina Checklist Refueller (PCR) dalam Pengembangan Teknologi Pertanian Terbarukan di Kampung Apar Inovation Center (KAIC)’.
“I Komang Budhiarta, Operation Head PT Pertamina Patra Niaga DPPU Minangkabau, menyatakan, ‘Pertamina Patra Niaga DPPU Minangkabau sangat mendukung kegiatan pengembangan pertanian yang menerapkan aspek Energi Baru Terbarukan (EBT). Kegiatan ini merupakan upaya peningkatan kapasitas (capacity building) dan pemberdayaan masyarakat (community empowerment) terhadap masyarakat yang ada di Desa Kampung Apar.”
Pelatihan Smart Farming Berbasis Digitalisasi Teknologi telah sukses dilaksanakan pada tanggal 23-24 Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti oleh kelompok petani dan pemuda dari Kampung Apar Innovation Center (KAIC).
Konsep Smart Farming ini melibatkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan kapasitas 6,54 kWp. Selain itu, digunakan juga bahan media tanam dan pupuk organik untuk meminimalkan penggunaan bahan kimia. Dengan pendekatan ini, praktik pertanian menjadi sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutan atau “green agriculture”.
Pada peristiwa tersebut, Wali Kota Pariaman, Genius Umar, secara resmi membuka Pelatihan Smart Farming Berbasis Digitalisasi Teknologi. Beliau mengapresiasi komitmen Pertamina Patra Niaga DPPU Minangkabau dalam mendukung kegiatan ini.
Genius Umar menyampaikan, “Melalui pelatihan smart farming ini, masyarakat Desa Kampung Apar dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai praktik bercocok tanam yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan dengan adopsi teknologi baru ini dan dihadapinya keterbatasan lahan, para petani dan masyarakat mampu meningkatkan produksi pertanian dari sebelumnya.”
Rasmiwati, Ketua Kelompok KAIC, menyatakan bahwa kelompoknya sangat membutuhkan pengetahuan dalam mengembangkan pertanian dan hasil panen. Mereka telah menerima bantuan berupa satu set sistem digitalisasi teknologi, termasuk 50 sensor arus eddy untuk setiap polybag, sistem barcoding dalam greenhouse yang terkoneksi dengan controller elektronik, serta paket cloud database dan aplikasi seluler.
Rasmiwati berharap, “Bantuan ini diharapkan dapat menjadi terobosan dalam pengembangan pertanian di Kampung Apar, terutama mengingat keterbatasan air yang biasanya mengandalkan pola tadah hujan. Setelah dua kali panen, kami berharap panen berikutnya akan lebih optimal dengan dukungan dari PT Pertamina Patra Niaga DPPU Minangkabau.”
Susanto August Satria, Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, menambahkan bahwa KAIC adalah contoh nyata Desa Energi Mandiri yang memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) sekaligus menerapkan program pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ini juga mencakup pengolahan sampah organik oleh kelompok masyarakat, tabungan sampah anorganik, dan kreasi berbagai produk ekonomi berbasis limbah.
Susanto menyimpulkan, “Kami berkomitmen untuk mengembangkan masyarakat di Desa Kampung Apar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR Pertamina yang telah berlangsung selama empat tahun berturut-turut, dan kami berfokus pada pemberdayaan masyarakat.”(des)