Jakarta – Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan penurunan jumlah lowongan kerja di Inggris yang terus berlanjut. Penurunan ini telah berlangsung selama 29 kuartal berturut-turut.
Dengan demikian, total lowongan pekerjaan yang tercatat antara September hingga November 2024 mencapai 818.000.
Laporan ini juga mencatat kenaikan tingkat pengangguran di Inggris yang mencapai 4,3% pada periode Agustus hingga Oktober 2024. Meskipun angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan periode yang sama tahun lalu, namun situasi ini tetap mencerminkan adanya ketegangan dalam pasar kerja.
Sebaliknya, tingkat ketidakaktifan ekonomi bagi kelompok usia 16 hingga 64 tahun turun menjadi 21,7%. ONS menyebutkan bahwa kondisi ini menunjukkan perbaikan secara triwulanan maupun tahunan.
Di Inggris, ketidakaktifan ekonomi merujuk pada mereka yang tidak bekerja dalam empat minggu terakhir, tidak aktif mencari pekerjaan, atau tidak dapat bekerja dalam dua pekan mendatang. Penyebabnya bisa mencakup sakit jangka panjang, tanggung jawab keluarga, atau sedang melanjutkan pendidikan.
Meski terjadi perubahan dalam lanskap ketenagakerjaan, pertumbuhan tahunan pendapatan rata-rata karyawan, termasuk gaji reguler (tanpa bonus) dan total gaji (termasuk bonus), tercatat sebesar 5,2% untuk periode Agustus hingga Oktober 2024. Bila disesuaikan dengan inflasi, pertumbuhan riil tahunan mencapai 2,2% baik untuk gaji reguler maupun total.
Laporan tersebut juga mencatat adanya peningkatan signifikan dalam perselisihan perburuhan. ONS memperkirakan hilangnya 42.000 hari kerja di seluruh Inggris akibat pemogokan dan perselisihan.(BY)