banner sidebar

Penukaran Uang di Pasuruan Viral, Warganet Heran dengan Jumlahnya

Penukaran Uang di Pasuruan Viral
Penukaran Uang di Pasuruan Viral

Pasuruan – Sebuah video yang menampilkan seorang pria di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menawarkan jasa penukaran uang baru dalam jumlah besar menjadi perbincangan hangat di media sosial pada Senin (24/3/2025). Dalam video tersebut, terlihat tumpukan uang kertas tersimpan di dalam sebuah ruko yang digunakan sebagai tempat penukaran uang menjelang Lebaran.  

Rekaman tersebut diambil di sebuah ruko yang berlokasi di Jalan Raya Bangil-Pandaan, tepatnya di Kelurahan Sidowayah, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.  

Video berdurasi 46 detik yang diunggah oleh akun TikTok @wildan telah ditonton oleh lebih dari **1,3 juta pengguna. Dalam video itu, terlihat uang pecahan mulai dari ribuan hingga ratusan ribu rupiah dalam jumlah besar, mencapai miliaran rupiah.  

Baca Juga  SPMB 2025, Empat Jalur Baru Penerimaan Siswa

Fenomena ini mengundang beragam reaksi dari warganet. Banyak yang terkejut melihat ketersediaan uang pecahan baru dalam jumlah banyak, sementara masyarakat umum sering mengalami kesulitan menukar uang di bank karena keterbatasan kuota.  

Meski demikian, beberapa warga mengaku sudah berlangganan menukarkan uang di tempat tersebut sejak beberapa tahun lalu. Selain prosesnya yang cepat dan mudah, jumlah uang yang tersedia pun cukup banyak.  

“Saya sudah langganan tukar uang di sini,” ujar seorang warga bernama Anto.  

Baca Juga  Bank Indonesia Perbarui Program SERAMBI, Penukaran Uang Maksimal Rp4 Juta

Ia menambahkan, uang pecahan Rp100.000 biasanya ditukar dengan Rp80.000, karena dikenakan potongan sebesar Rp20.000. “Tadi saya tukar Rp200.000,” ujarnya.  

Lapak penukaran uang baru ini diketahui telah dibuka sejak 7 Maret** dan akan tetap beroperasi hingga malam takbiran.  

Pemilik akun TikTok, Wildan, menyebutkan bahwa bisnis penukaran uang ini merupakan usaha musiman yang telah dijalankannya selama lima tahun terakhir.  

“Saya selalu membuka jasa penukaran uang setiap bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran,” jelasnya.  

Ia juga menegaskan bahwa uang baru yang tersedia bukan hasil penukaran dari bank, melainkan diperoleh dari beberapa rekannya.(des*)