Padang – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah mengambil keputusan untuk menutup sementara aktivitas pendakian empat gunung yang berada di bawah pengelolaannya setelah terjadinya erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023).
“Dengan ini, BKSD Sumbar resmi menutup aktivitas pendakian pada empat gunung yang berada di bawah naungan BKSDA, yaitu Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek, dan Gunung Sago,” ungkap Pelaksana Harian (Plh) BKSDA Provinsi Sumbar, Dian Indriati, di Padang pada hari Rabu.
Dian menjelaskan bahwa penutupan pendakian ke empat gunung tersebut dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap dampak erupsi Gunung Marapi yang terjadi sejak Minggu (3/12/2023), termasuk dalam upaya mencegah pendaki naik sebelum dan sesudah pergantian tahun.
Mengenai durasi penutupan gunung-gurun tersebut, BKSDA menyatakan belum dapat memastikannya. Koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai institusi yang berwenang dalam mendeteksi aktivitas gunung perlu dilakukan.
“Selain itu, terkait kualitas udara dan kondisi cuaca, BKSDA juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” tambahnya.
BKSDA menegaskan bahwa jika masih ada pendaki yang nekat mendaki ke empat gunung tersebut, secara kelembagaan BKSDA setempat tidak akan bertanggung jawab atas keselamatan mereka atau dampak buruk yang mungkin terjadi.
Dengan keterbatasan jumlah sumber daya manusia atau personel BKSDA Sumbar, Dian berharap mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, aparat keamanan, wali nagari (kepala desa), dan masyarakat di sekitar empat gunung untuk mengawasi aktivitas pendakian.
Sebagai informasi tambahan, setelah erupsi Gunung Marapi, tercatat 24 orang pendaki meninggal dunia dari 75 pendaki yang terdaftar berdasarkan data sistem pemesanan online BKSDA setempat.(ded)