Jakarta – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan pembangunan sumber daya manusia melalui berbagai inisiatif strategis, salah satunya adalah program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Program ini bertujuan membantu siswa berprestasi dengan keterbatasan ekonomi agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
KIP Kuliah: Dukungan Biaya Pendidikan dan Hidup
KIP Kuliah menyediakan bantuan biaya pendidikan dan uang saku bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta hingga lulus. Tahun 2025, pendaftaran KIP Kuliah dimulai pada 3 Februari, terbuka bagi lulusan SMA, SMK, atau sederajat yang telah lulus seleksi masuk perguruan tinggi negeri atau swasta dengan akreditasi A, B, atau C.
Syarat Pendaftaran KIP Kuliah 2025
Pendaftar harus memenuhi syarat berikut:
- Berusia maksimal 21 tahun.
- Memiliki NIK, NISN, dan NPSN yang valid.
- Berasal dari keluarga miskin/rentan miskin yang terdaftar di DTKS atau program bantuan sosial Kementerian Sosial.
- Tidak menerima beasiswa lain dengan sumber pendanaan APBN/APBD.
- Membuktikan kondisi ekonomi dengan dokumen sah, seperti Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau rincian penghasilan orang tua/wali.
Bantuan yang Ditawarkan
- Biaya hidup bulanan berkisar antara Rp800.000–Rp1.400.000.
- Biaya pendidikan sesuai program studi:
- Akreditasi A/internasional: Maksimal Rp8.000.000 per semester (Rp12.000.000 untuk kedokteran).
- Akreditasi B: Maksimal Rp4.000.000.
- Akreditasi C: Maksimal Rp2.400.000.
Langkah Pendaftaran KIP Kuliah 2025
- Kunjungi situs resmi KIP Kuliah 2025 di kip-kuliah.kemdikbud.go.id.
- Klik “Login Siswa” dan masukkan NIK, NPSN, NISN, serta email aktif.
- Verifikasi data, lalu login menggunakan nomor pendaftaran dan kode akses.
- Lengkapi formulir data pribadi, keluarga, dan ekonomi.
- Unggah dokumen pendukung, seperti KIP, KKS, atau SKTM.
- Pilih jalur seleksi, seperti SNBP atau SNBT.
- Setelah diterima di perguruan tinggi, kampus akan memverifikasi data pendaftar.
- Informasi status penerimaan KIP Kuliah akan disampaikan oleh kampus.
Dengan program ini, pemerintah berharap lebih banyak siswa dari keluarga kurang mampu dapat memperoleh pendidikan tinggi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
(des*)