Pemulihan Listrik di Aceh Terus Berjalan, Lebih dari 776 Ribu Pelanggan Kembali Terlayani

Kementerian ESDM melaporkan, 776.875 dari 970.954 pelanggan terdampak bencana di Aceh telah kembali menikmati listrik.
Kementerian ESDM melaporkan, 776.875 dari 970.954 pelanggan terdampak bencana di Aceh telah kembali menikmati listrik.

Jakarta – Proses pemulihan kelistrikan pascabencana di Aceh terus menunjukkan perkembangan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, lebih dari tiga perempat pelanggan terdampak kini telah kembali memperoleh aliran listrik. Dari total 970.954 pelanggan yang sempat terdampak, sebanyak 776.875 pelanggan sudah kembali terlayani.

Ketua Tim ESDM Siaga Bencana, Rudy Sufahriadi, menyampaikan bahwa saat ini pemerintah bersama PT PLN memprioritaskan pemulihan jaringan di wilayah yang mengalami kerusakan paling berat akibat bencana.

Berdasarkan laporan lapangan, listrik telah kembali menyala di 5.938 desa. Namun, masih terdapat 562 desa yang belum terhubung ke jaringan listrik. Daerah dengan jumlah desa terdampak terbanyak meliputi Kabupaten Aceh Tengah dengan 151 desa, disusul Bener Meriah sebanyak 141 desa, serta Aceh Tamiang dengan 99 desa.

Rudy menjelaskan bahwa upaya perbaikan jaringan menghadapi kendala teknis yang cukup kompleks, khususnya pada jalur transmisi utama Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sigli–Bireuen. Meskipun menara sementara Emergency Repair System telah dipasang untuk menggantikan Tower 340 yang roboh, proses penarikan kabel masih terhambat akibat kondisi medan yang dipenuhi lumpur tebal.

Selain pemulihan jaringan, penguatan pasokan listrik juga dilakukan dari sisi pembangkitan. Tahap awal pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Lueng Bata dengan kapasitas 5 megawatt telah berhasil disambungkan ke sistem kelistrikan.

Saat ini, tim teknis masih mengupayakan penyelesaian tahap lanjutan dengan tambahan kapasitas 5 megawatt, serta percepatan pemasangan mesin di PLTD Krueng Raya berdaya 15 megawatt, setelah seluruh peralatan tiba di pelabuhan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa pemerintah juga menyalurkan berbagai bantuan energi darurat, khususnya untuk Kabupaten Aceh Tamiang. Bantuan tersebut meliputi 10 unit generator listrik, 4 set panel surya lengkap dengan tujuh tiang penyangga, enam unit gergaji mesin beserta mata cadangannya, serta enam unit jet cleaner untuk mendukung pembersihan fasilitas umum.

Sementara itu, untuk menjaga ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG), pemerintah mengambil langkah alternatif dengan mengalihkan distribusi melalui jalur laut. Penutupan akses jalan nasional Lhokseumawe–Banda Aceh akibat bencana diatasi dengan pengiriman LPG menggunakan kapal Roro, guna memastikan pasokan tetap tersedia bagi masyarakat dan dapur umum meski jalur darat belum dapat dilalui.(BY)

Exit mobile version