Kotim  

Pemkab Kotim Rencanakan Penataan Terowongan Nur Mentaya, Pemilik Lahan Didata

Sampit, fajarharapan.id – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, berencana menjadikan kawasan Terowongan Nur Mentaya sebagai salah satu ikon utama di Kota Sampit. Untuk itu, ia memerintahkan camat setempat untuk mendata pemilik lahan di kawasan tersebut.

“Kami ingin agar kawasan Terowongan Nur Mentaya menjadi salah satu ikon di Kota Sampit, makanya saya perintahkan camat untuk mendata siapa saja pemilik lahan di kawasan itu,” kata Halikinnor di Sampit, Minggu (14/7/2024).

banner sidebar

Terowongan Nur Mentaya diresmikan pada 10 Desember 2022 oleh Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati. Berlokasi di Jalan Tjilik Riwut, tepatnya dari Bundaran Adipura Jalan Samekto sampai Stadion 29 November Sampit, terowongan ini diberi nama demikian karena adanya lampu hias melengkung di kedua sisi jalan yang membentuk sebuah terowongan dan bercahaya pada malam hari. Sebanyak 172 tiang lampu hias berjejer sepanjang tiga kilometer, terbagi di 86 titik di kiri dan kanan jalan.

Sejak diresmikan, Terowongan Nur Mentaya berhasil menjadi daya tarik baru di Kota Sampit, sekaligus menumbuhkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kawasan tersebut. Pemkab Kotim bahkan meraih penghargaan dari Bank Indonesia karena berhasil menciptakan sentra ekonomi baru bagi para pelaku UMKM.

Baca Juga  Bupati Halikinnor Mendorong Inovasi Gerebek Stunting untuk Penanganan yang Lebih Efektif

Namun, kurang dari dua tahun, kawasan tersebut semakin tampak semrawut dan kurang asri karena banyak pelaku UMKM yang membangun lapak atau kios tak beraturan. Sebagian kios hanya ditutup dengan terpal seadanya, sehingga membuat kawasan tersebut tampak kumuh. Hal ini mendorong pemerintah daerah untuk melakukan penataan di kawasan tersebut.

“Rencananya kami akan mengadakan rapat dengan pemilik tanah, entah itu pemilik tanah yang membangunkan kiosnya atau pemerintah daerah supaya seragam, lalu disewakan ke pedagang,” ujar Halikinnor.

Halikinnor memberikan gambaran terkait penataan Terowongan Nur Mentaya yang ingin dilakukan. Rencananya, bangunan kios akan dibangun seragam agar terlihat rapi, sementara dekorasi diserahkan kepada pedagang untuk dikreasikan agar menarik pembeli. Para pedagang juga akan dikelompokkan dan ditata sesuai dengan jenis jualannya, seperti makanan berat, minuman, atau makanan ringan, untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung.

Baca Juga  Pendapatan Pemkab Kotim 2023 Tidak Mencapai Target, Ini Faktornya

“Jadi mungkin nanti pedagang akan kami relokasi, misalnya kelompok makanan dan minuman. Supaya kalau orang mencari makan lebih mudah. Bisa saja kita buat seperti itu, tapi yang penting ada kesepakatan dengan pemilik tanah,” jelas Halikinnor.

Rencana ini membutuhkan waktu karena kebanyakan pemilik tanah berdomisili di luar kota. Penataan pun akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan keuangan daerah. Halikinnor optimis bahwa dengan penataan yang baik, potensi Terowongan Nur Mentaya sebagai ikon dan objek wisata unggulan di Kota Sampit akan lebih optimal. (audy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *