Pemerintah Mulai Siapkan Hunian Baru bagi Korban Bencana di Sumatra

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan hunian baru untuk masyarakat bencana Sumatra.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan hunian baru untuk masyarakat bencana Sumatra.

JakartaPemerintah mulai mempersiapkan pembangunan hunian baru bagi warga yang terdampak bencana di sejumlah wilayah Sumatra. Rencana tersebut disampaikan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, sebagai bagian dari langkah awal pemulihan pascabencana.

Maruarar menyebutkan, inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta seluruh kementerian terkait bergerak cepat membantu masyarakat terdampak. Meski saat ini masih berada dalam fase tanggap darurat, persiapan teknis sudah mulai dilakukan agar proses pembangunan dapat berjalan lebih cepat ketika memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Ia menjelaskan bahwa tim gabungan telah melakukan pendataan dan peninjauan lokasi calon pembangunan hunian. Kegiatan tersebut melibatkan unsur TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta pemerintah daerah setempat.

Di Provinsi Aceh, survei dilakukan di sejumlah kabupaten dan kota, antara lain Aceh Barat di delapan titik, Aceh Selatan tiga titik, Aceh Tamiang delapan titik, Aceh Utara dua titik, serta masing-masing satu lokasi di Bireuen, Nagan Raya, Pidie, dan Pidie Jaya. Selain itu, peninjauan juga mencakup Langsa dan Lhokseumawe yang masing-masing memiliki dua lokasi, serta satu lokasi di Kota Subulussalam.

Survei serupa juga dilakukan di Sumatera Utara, meliputi dua lokasi di Kota Sibolga, dua titik di Tapanuli Utara, lima lokasi di Tapanuli Tengah, dan empat lokasi di Tapanuli Selatan.

Sementara di Sumatera Barat, terdapat delapan titik yang telah ditinjau, yakni tiga lokasi di Kota Padang, masing-masing satu lokasi di Tanah Datar dan Padang Panjang, dua lokasi di Kabupaten Agam, serta satu lokasi di Pesisir Selatan.

Maruarar menambahkan, pemerintah menyiapkan berbagai skema pembangunan hunian, termasuk penggunaan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA) yang selama ini menjadi andalan Kementerian PKP. Selain itu, opsi kerja sama dengan PT Semen Indonesia juga tengah dijajaki, bersamaan dengan upaya memaksimalkan sumber daya dan kemampuan industri dalam negeri.

Berdasarkan data terkini hingga Minggu, 14 Desember 2025 pukul 17.00 WIB, jumlah rumah terdampak bencana di Aceh mencapai 100.569 unit. Rinciannya, 38.553 rumah mengalami kerusakan ringan, 22.204 rusak sedang, 35.517 rusak berat, dan 4.295 unit dilaporkan hilang atau hanyut.

Di Sumatera Utara, total rumah terdampak tercatat sebanyak 29.766 unit, terdiri dari 19.936 rusak ringan, 4.304 rusak sedang, 4.351 rusak berat, serta 1.135 rumah hanyut. Sementara itu, di Sumatera Barat terdapat 9.150 rumah terdampak, dengan rincian 5.634 rusak ringan, 1.174 rusak sedang, 1.577 rusak berat, dan 765 rumah hanyut.(BY)

Exit mobile version