Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pemerintah sedang melaksanakan uji teknis untuk penerapan bahan bakar biodiesel 50 persen (B50), yang direncanakan dapat dilaksanakan pada 2026.
“Arahan dari Pak Menteri (Bahlil Lahadalia), 2026 sudah bisa masuk ke 50 persen. Saat ini kami sedang melakukan pengujian teknis untuk mempersiapkan hal tersebut,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, di Jakarta, pada Selasa.
Uji coba B50 ini direncanakan berlangsung sekitar enam bulan, melibatkan berbagai sektor seperti industri, maritim, pertambangan, pertanian, dan otomotif. Selain itu, kajian ekonomi mengenai harga bahan bakar untuk konsumen juga sedang dipersiapkan.
Eniya menambahkan bahwa implementasi biodiesel B40, yang mulai diterapkan pada Januari 2024, telah memberikan dasar yang kokoh untuk mempersiapkan peralihan menuju B50.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa penggunaan B50 akan mendukung Indonesia dalam mencapai kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan pada impor solar. Ia optimistis target ini dapat tercapai pada 2026. (des*)