Jakarta – Pemerintah Indonesia telah mengumumkan skema pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan program bantuan sosial beras 10 kg sebagai upaya menghadapi dampak fenomena alam, yaitu Super El Nino. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan langkah-langkah ini sebagai bentuk perlindungan terhadap daya beli masyarakat dalam menghadapi situasi yang sulit.
Berikut adalah beberapa fakta terkait BLT El Nino dan program bansos beras:
- Jumlah Bantuan El Nino Presiden Jokowi mengumumkan bantuan tunai senilai Rp400.000 untuk bulan November dan Desember sebagai respons terhadap fenomena Super El Nino. Bantuan ini akan diberikan dalam dua tahap, masing-masing Rp200.000 per bulan.
- Sasaran BLT El Nino Presiden Jokowi menjelaskan bahwa setiap keluarga yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan pangan dapat mendaftarkan diri kepada perangkat pemerintah terdekat. Dengan demikian, penerima bantuan tidak terbatas pada penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
- Bansos Beras 10 Kg Program bansos beras 10 kg untuk 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan diperpanjang hingga Desember 2023 untuk mengatasi dampak El Nino yang berkepanjangan.
- Total Bansos Beras yang Disalurkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mencatat bahwa total penyaluran bantuan beras 10 kg per bulan mencapai sekitar Rp16 triliun. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap penurunan panen padi akibat El Nino.
- Tujuan BLT El Nino Pemerintah telah memetakan dampak El Nino melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2015, yang mencakup asuransi usaha pertanian untuk memberikan ganti rugi kepada petani yang mengalami kerusakan minimal 70% pada tanaman padinya.
- Menjaga Daya Beli Masyarakat Pemberian BLT El Nino diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang saat ini dihadapi oleh berbagai tantangan seperti ketidakpastian global, lonjakan harga komoditas, inflasi, dan tingginya suku bunga.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat Indonesia dalam menghadapi fenomena alam yang dapat berdampak pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.(BY)