Padang – Pemerintah Kota (Pemko) Padang bergerak cepat untuk menghidupkan kembali mata pelajaran Minangkabau di sekolah-sekolah. Langkah awal yang diambil adalah dengan melakukan sosialisasi muatan lokal Keminangkabauan kepada ratusan guru di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Asisten I Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Padang, Edi Hasymi, menjelaskan pentingnya program muatan lokal Keminangkabauan ini. Ia mengatakan bahwa perkembangan teknologi modern cenderung mengikis nilai-nilai dan norma budaya yang merupakan warisan tak tertulis bagi anak-anak. Oleh karena itu, melalui program ini, Pemko Padang berupaya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau kepada generasi muda.
Edi juga meminta agar penyusunan kurikulum muatan lokal Minangkabau dapat dipercepat agar falsafah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” dapat segera diimplementasikan dalam pendidikan di Kota Padang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Padang, Yopi Krislova, menekankan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk menciptakan persepsi yang sejalan dalam membangun karakter generasi muda. Ia mengamati bahwa ada beberapa siswa yang kurang peduli terhadap budaya Minangkabau. Namun, ia juga mengapresiasi upaya beberapa sekolah yang sudah mulai menerapkan tradisi seperti berpantun, makan bajamba, hingga petatah petitih dalam berbagai kegiatan sekolah.
Dengan langkah ini, Pemko Padang berharap dapat mempertahankan dan mewariskan warisan budaya Minangkabau kepada generasi muda, sehingga nilai-nilai luhur dan tradisi lokal tetap menjadi bagian integral dari identitas masyarakat Padang.(des)
