Kota Pariaman – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman menggelar acara “Lomba Olahraga Tradisional Tingkat Sekolah Dasar (SD) se-Kota Pariaman” bertempat di halaman Balaikota, pada Rabu (25/9/2024).
Lomba tersebut dalam rangka memeriahkan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2024 ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Disdikpora diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga Eri Gustian. Juga dihadiri Pengawas SD, dan Kepala SD se-Kota Pariaman.
Dalam sambutannya, Eri Gustian sangat mengapresiasi sekali kegiatan yang dilaksanakan Panitia Pelaksana. Karena, telah inisiatif bersama tentang “permainan tradisional” yang telah lama hilang. Dan, bisa ditumbuhkan kembali di era digitalisasi saat ini.
“Saya ingin permainan tradisional ini bisa berkembang dan menjadi salah satu kegiatan yang di agendakan dalam bidang olahraga pada setiap SD nantinya” minta Eri Gustian.
Sehingga anak-anak kita, katanya, bisa mengenal dan memainkan permainan tradisional ini. Sekaligus siasat untuk melupakan gadget. Sebab, telah menghabiskan waktu mereka dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Eri Gustian juga berharap permainan tradisional ini, bisa masuk menjadi agenda tahunan pemerintah Kota Pariaman untuk dapat di perlombakan.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Andre Wahyudi menyebut, Lomba Permainan Tradisional ini bertujuan untuk melestarikan budaya Bangsa kepada anak didik sebagai penerus Bangsa nantinya.
Menurutnya, kegiatan lomba olahraga tradisional sebagai pembelajaran budaya lokal. “Ini salah satu upaya meminimalisir pengaruh buruk pada era globalisasi” kata Andre Wahyudi yang juga guru di SDN 21 Jalan Kereta Api, Pariaman Tengah tersebut.
Dia berucap, sekaligus mengembalikan marwah olahraga tradisional sebagai olahraga permainan, dan olahraga prestasi, serta ajang untuk menjalin tali silaturahmi sesama anak didik dan guru.
Lomba tradisional ini diikuti sebanyak 60 SD/MI sederajat yang ada di Kota Pariaman. Jenis permainan tradisional yang di perlombakan adalah lomba pacu upiah, lomba tangkelek panjang, dan lomba balab karung estafet.
Diketahui, Pacu Upiah adalah permainan yang dimainkan 2 (dua) orang anak atau lebih. Karena, permainan ini tidak bisa dimainkan sendiri, maka harus berkelompok.
Sedangkan, Upiah merupakan lembaran dari pelepah pohon pinang yang sudah tua. Benda ini menjadi sebagai alat yang dipergunakan dalam ajang kompetisi.
Kemudian, Tangkelek (Terompah Panjang) adalah terompah deret dari papan bertali karet yang panjang. Permainan ini mempergunakan sebuah alas kaki (Tarompa) yang terbuat dari kayu berukuran panjang untuk di pakai oleh beberapa orang sekaligus.
Dalam penampilan, peserta harus memakai tangkelek dengan berjalan selaras, berbarengan dari garis start hingga ke garis finish. Permainan ini bertujuan untuk membangun hubungan kerjasama, dan kekompakan antar anggota di dalam Tim agar dapat berjalan seirama.
Terakhir, lomba balap karung estafet. Olahraga ini merupakan salah satu permainan tradisional yang populer di berbagai daerah di Indonesia.
Permainan yang satu ini sering dimainkan dalam acara perayaan atau festival. Balap Karung Estafet, melibatkan beberapa peserta yang harus melewati garis finish dengan melompat dalam karung kain secara estafet. (t/ssc).