Jakarta– Jelang Ramadan, ziarah kubur menjadi salah satu tradisi yang sering dilakukan umat Muslim. Bagaimana hukum ziarah kubur sebelum Ramadan? Saat ziarah kubur, biasanya banyak orang mendatangi makam orangtua dan keluarga inti. Biasanya ini dilakukan bersamaan dengan membersihkan kuburan, ditaburi bunga dan disiram air mawar. Hal ini bertujuan untuk mendoakan almarhum agar dimaafkan segala dosa selama hidupnya. Hanya saja jangan salah kaprah dengan tradisi ini dan menganggap ziarah bisa digunakan untuk meminta doa kepada leluhur atau kuburan.
Yang harus diingat adalah ziarah kubur agar tak jadi hal musyrik dengan meminta-minta di kuburan. Mengutip NU Online, mulanya Rasulullah SAW juga melarang tradisi ziarah kubur. Alasannya, karena keimanan masyarakat saat itu masih lemah dengan pola pikir yang masih didominasi kemusyrikan dan kepercayaan kepada para dewa dan sesembahan. Larangan itu dikeluarkan karena Rasulullah khawatir, tradisi berziarah malah jadi ajang menyembah kuburan.
Tapi, seiring waktu tradisi ziarah pun diizinkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut: Doa ziarah kubur Setelah mengetahui hukum ziarah kubur sebelum Ramadan, ada doa yang bisa diucapkan. Anda bisa membaca salah satu doa yang cukup singkat dan biasa dibacakan saat kegiatan nyekar. Doa ziarah kubur di atas dipanjatkan agar Allah SWT mengampuni segala dosa dan menerima amalan orang yang telah meninggal dunia, serta diberikan surga dan kenyamanan di alam kubur.
Versi Tidak Plagiat: Menjelang bulan Ramadan, ziarah kubur menjadi sebuah tradisi yang umum dilakukan oleh umat Muslim. Bagaimana pandangan hukum terkait ziarah kubur sebelum bulan Ramadan? Ketika melaksanakan ziarah kubur, biasanya banyak orang mengunjungi makam orangtua dan anggota keluarga terdekat. Kegiatan ini seringkali disertai dengan membersihkan kuburan, menyebarkan bunga, dan menyiramkan air mawar. Tujuan dari ziarah ini adalah untuk mendoakan agar almarhum diampuni segala dosanya selama hidup. Namun, perlu diingat agar tidak keliru dalam memahami tradisi ini, dan menganggap ziarah sebagai sarana untuk meminta doa kepada leluhur atau kuburan. Penting untuk diingat bahwa tujuan ziarah kubur adalah agar tidak terjerumus dalam tindakan musyrik, seperti meminta-minta di kuburan.
Merujuk pada informasi dari NU Online, awalnya Rasulullah SAW melarang tradisi ziarah kubur. Alasannya adalah karena iman masyarakat pada saat itu masih lemah, dengan pola pikir yang didominasi oleh kemusyrikan dan kepercayaan kepada dewa-dewa serta objek pemujaan lainnya. Larangan tersebut diberlakukan karena Rasulullah khawatir bahwa tradisi berziarah dapat menjadi bentuk penyembahan terhadap kuburan. Namun, seiring berjalannya waktu, Rasulullah SAW mengizinkan tradisi ziarah kubur. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis. Terkait dengan doa ziarah kubur sebelum Ramadan, ada beberapa doa yang bisa diucapkan.
Salah satunya adalah doa singkat yang biasa dibacakan ketika melakukan kegiatan ziarah. Doa tersebut diucapkan dengan harapan agar Allah SWT mengampuni segala dosa dan menerima amal ibadah dari orang yang telah meninggal dunia, serta memberikan surga dan kenyamanan di alam kubur.(des)