Presiden Jokowi: Dunia Hadapi Masalah Serius, Termasuk Krisis Pangan

Jokowi
Presiden Jokowi usai menghadiri Rapimnas Samawi Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2023).

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi serangkaian masalah serius, termasuk konflik bersenjata, perubahan iklim, dan krisis pangan yang meresahkan. Hal ini diungkapkannya dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2023).

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa perang yang sedang berkecamuk di beberapa wilayah, seperti Ukraina dan Rusia, telah berdampak signifikan terhadap kenaikan harga pangan di berbagai negara, terutama bahan makanan yang bergantung pada impor, seperti gandum.

“Gandum menjadi salah satu komoditas utama yang digunakan sebagai bahan baku makanan di Indonesia, setelah beras. Saat ini, Indonesia telah mengimpor sekitar 11 juta ton gandum,” kata Jokowi.

Baca Juga  Rumah Terendam Banjir, 12 Kepala Keluarga di Aceh Besar Mengungsi

Jokowi menjelaskan bahwa alasan utama di balik impor gandum adalah karena tanaman gandum tidak dapat tumbuh dengan optimal di Indonesia. Dia juga menyoroti perubahan iklim yang berdampak pada produksi beras di beberapa negara penghasil beras, termasuk Indonesia, akibat musim kemarau yang panjang.

“Beberapa negara penghasil beras telah menghentikan ekspor beras karena situasi tersebut, sehingga harga beras di seluruh dunia mengalami kenaikan,” jelasnya.

Jokowi juga menekankan pentingnya produksi pupuk, yang merupakan elemen kunci dalam pertanian. Meskipun Indonesia memiliki fasilitas produksi pupuk yang cukup, bahan baku untuk pupuk juga diimpor dari negara-negara yang terlibat dalam konflik bersenjata, yang dapat mengganggu pasokan bahan baku tersebut.

Baca Juga  Tarif Tol Belawan-Medan-Tanjungmorawa Naik Rp500, Diharapkan Pelayanan Juga Meningkat

“Ini adalah masalah kompleks yang melibatkan banyak aspek, termasuk produksi pangan dan pupuk. Semua negara menghadapi tantangan serupa dan kompleksitas masalah semakin meningkat,” ungkap Jokowi. (des)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *