Jakarta, fajarharapan.id – Laporan Renewable Energy and Jobs dari The International Renewable Energy Agency (IRENA) memperkirakan jumlah lapangan pekerjaan di sektor energi akan bertumbuh hingga 122 juta pada 2050. Sekitar 35 persennya merupakan karir di bidang energi terbarukan. Sebanyak dua pertiga kebutuhan dunia akan pekerja energi terbarukan didominasi oleh Asia.
Di sisi lain, perkembangan pesat industri energi mengakibatkan kesenjangan ketersediaan sumber daya manusia (SDM). McKinsey melaporkan hingga 2030, dibutuhkan sekitar 2,8 juta pekerja kerah biru dan 1,3 juta pekerja kerah putih di bidang energi surya dan angin saja. Negara Jerman dikabarkan memerlukan waktu rata-rata sekitar 6 bulan untuk memenuhi lowongan tenaga kerja bidang energi.
“Untuk membentuk SDM yang siap berkarir di industri energi, Universitas Pertamina bekerja sama dengan para mentor dari Pertamina IN 2 ME, melakukan serangkaian penyiapan lulusan. Melalui program Lulusan Merah Putih, 300 lulusan unggulan Universitas Pertamina mendapatkan pelatihan penyiapan karir. Program yang dilaksanakan sejak 19 Juni 2023, dimulai dengan sejumlah seminar persiapan kerja dan mentoring,” ujar Rektor Universitas Pertamina (UPER), Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S, pada acara peluncuran 100 talent pool Lulusan Merah Putih, Rabu (05/07).
Setelah melalui tes penyaringan, lanjut Prof Wawan, telah terpilih 100 talent pool lulusan terbaik. Selanjutnya mereka akan mengikuti mentoring dan seleksi penerimaan pekerja di Pertamina grup. Tersedia 45 posisi di Pertamina grup bagi lulusan yang mampu lolos seleksi.
Hary Kuswanto, Officer Talent Acquisition & Learning Pertamina Hulu Energi sekaligus koordinator Pertamina IN 2 ME, menjelaskan program ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan dalam seleksi pekerja Pertamina.
“Pada sesi mentoring yang dilaksanakan pada 28 Juni hingga 9 Juli 2023, 100 talent pool lulusan terbaik Universitas Pertamina didampingi 24 mentor pekerja Pertamina grup. Lulusan akan mendapatkan pelatihan mengenai pemahaman dan potensi diri, kemampuan adaptasi dan perilaku kerja, kecakapan dalam melakukan komunikasi efektif, serta strategi pengelolaan konflik,” ungkap Hary.
“Kami para mentor dari Pertamina IN 2 ME juga merasa disambut hangat oleh rekan-rekan lulusan UPER yang sangat antusias di setiap sesi pelatihan yang diadakan. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 50 peserta memberikan pertanyaan dan turut aktif berdiskusi,” sambung Hary. Di sesi penutupan seminar, Hary juga memberikan pesan kepada para lulusan untuk tidak pernah menunggu waktu luang, namun meluangkan waktu untuk mewujudkan cita-cita yang kita impikan.
Selanjutnya 45 talent pool akan diuji ke dalam sejumlah tahapan seperti seleksi administrasi, wawancara, hingga tes kesehatan. Kandidat yang dinyatakan lolos akan mengikuti Pre Employment Training selama enam bulan.
Sebagai salah satu peserta yang lolos pada tahap 100 besar Lulusan Merah Putih, Muhammad Hasbi Ar-Raihan, alumni Program Studi Kimia UPER, mengungkapkan bahwa pelatihan yang diselenggarakan akan mendulang kebermanfaatan pada dirinya.
“Sebagai alumni yang mendambakan memiliki karir di Pertamina Grup, saya merasakan program ini dapat mendukung impian saya. Tak hanya itu, pelatihan yang akan diisi oleh praktisi Pertamina juga dapat membantu saya memahami dunia pekerjaan di lingkungan Pertamina Grup yang penuh dengan tantangan,” ungkap Hasbi.
Saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di Universitas Pertamina. Melalui Seleksi Nilai Rapor Periode Juli yang tengah dibuka hingga 31 Juli 2023. Untuk informasi selengkapnya dapat mengakses melalui laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id/