Jakarta – Mobil MPV dengan kapasitas 7 penumpang semakin diminati oleh konsumen Indonesia, terutama yang mengutamakan kenyamanan keluarga saat bepergian. Kehadiran BYD, yang menawarkan MPV listrik 7 penumpang, semakin menarik perhatian para konsumen.
Menanggapi hal tersebut, Wuling, salah satu produsen mobil listrik yang beroperasi di Indonesia, menyatakan bahwa segmen kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Tanah Air masih belum terbentuk dengan jelas. Wuling menilai, meski ada antusiasme tinggi terhadap peluncuran model baru, model lama sering kali segera ditinggalkan.
“Segmen EV di Indonesia sebenarnya belum terlihat jelas. Kita belum tahu seperti apa bentuk segmennya, seperti apa bodinya, dan berapa banyak orang yang dapat dimuat. Yang kita lihat, penggunaan EV ini berbeda dengan mobil berbahan bakar konvensional (ICE), terutama dalam hal kapasitas penumpang,” ujar Brian Gomgom, Public Relations Manager Wuling Motors, di ajang GJAW 2024, Tangerang, Jumat (29/11/2024).
Sejak mulai menjual mobil listrik pada 2022, Wuling melihat bahwa masyarakat Indonesia cenderung menggunakan mobil listrik untuk keperluan mobilitas perkotaan, sehingga kendaraan dengan kapasitas 7 penumpang belum terlalu dibutuhkan.
“Kebanyakan mobil listrik digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kantor, kuliah, atau berbelanja. Biasanya kapasitas dalam mobil tersebut hanya cukup untuk 2 hingga 4 orang. Berdasarkan pengamatan kami, konsumen yang menggunakan mobil listrik Wuling, produk kami masih dapat memenuhi kebutuhan mereka,” tambah Gomgom.
Sebagai informasi, Wuling saat ini telah memasarkan tiga model mobil listrik, yaitu Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV. Ketiga model tersebut tetap diminati oleh konsumen Indonesia dan berhasil masuk dalam 10 besar mobil listrik terlaris pada Oktober 2024.
Untuk jarak tempuh, Wuling Air ev menawarkan hingga 300 kilometer, BinguoEV mencapai 410 km, dan Cloud EV juga dapat menempuh hingga 410 km. Harga mobil listrik Wuling berkisar antara Rp190 juta hingga Rp400 juta.(BY)