Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan pernyataan terkait masalah yang dihadapi petani dan industri singkong di Lampung. Ia menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap importir yang lebih mengutamakan singkong impor dibandingkan hasil panen petani lokal.
“Kami mendengar keluhan terkait harga singkong di Lampung. Untuk itu, kami akan mengundang pihak industri, petani, dan importir.
1. Aksi Protes Petani
Pernyataan ini disampaikan setelah ribuan petani di Lampung melakukan aksi protes terhadap pabrik pengolahan tepung tapioka. Protes tersebut dipicu oleh rendahnya harga singkong, yang diduga disebabkan oleh impor singkong dari luar negeri.
Amran menekankan bahwa importir tidak boleh bersikap seolah-olah menjajah petani. Ia juga mempertanyakan rasa cinta tanah air dari industri yang lebih memilih produk luar negeri dibandingkan hasil dalam negeri.
“Itu menunjukkan mereka lebih peduli pada petani asing,” kata Amran.
2. Langkah Tegas Pemerintah
Amran mengingatkan bahwa siapa pun yang merugikan petani akan dikenai tindakan tegas. Pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, telah berkomitmen untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat kecil.
Sebagai informasi, ribuan petani singkong dari tujuh kabupaten di Lampung melakukan aksi demonstrasi di pabrik pengolahan tapioka pada Kamis (23/1). Mereka menuntut penerapan harga singkong sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang telah disepakati, yakni Rp1.400 per kilogram. Berdasarkan analisis Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), impor tapioka menjadi salah satu penyebab rendahnya harga singkong di Provinsi Lampung.(BY)