Kotim  

Menjaga Tradisi Tiwah, Peninggalan Budaya dan Potensi Wisata yang Harus Dijaga

Sampit, fajarharapan.id – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Bima Eka Wardhana menyebutkan pentingnya melestarikan ritual Tiwah sebagai bagian dari warisan budaya dan tradisi leluhur, terutama bagi umat Hindu Kaharingan.

Menurutnya, ritual adat di Kotim adalah peninggalan berharga yang harus dijaga agar tidak punah. Dia baru-baru ini menghadiri sebuah perayaan Tiwah di Desa Bukit Batu, Kecamatan Cempaga Hulu, dan merasa perlu untuk menjaga dan melestarikan tradisi tersebut.

banner sidebar

“Dalam era globalisasi ini, di mana teknologi dan akses informasi semakin mudah, budaya manusia mengalami perubahan. Banyak yang meninggalkan tradisi lama dan ini membuat warisan budaya terancam punah,” ujarnya Kamis 16 Mei 2024.

Baca Juga  Kepedulian Bupati Halikinnor Terhadap Guru Honorer Layak Diapresiasi

Bima merasa prihatin dengan kondisi ini karena warisan leluhur adalah bagian tak terpisahkan dari identitas suku dan masyarakat serta sebagai penghormatan kepada nenek moyang.

Dia menekankan bahwa menjaga warisan leluhur, termasuk ritual Tiwah, sangat penting. Selain nilainya sebagai warisan budaya, ritual ini juga memiliki potensi wisata yang bisa menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Dia juga memberi apresiasi kepada generasi muda dari komunitas Hindu Kaharingan yang masih peduli dan terlibat dalam menjaga tradisi Tiwah. Hal ini terbukti dengan partisipasi aktif mereka dalam perayaan di Desa Bukit Batu.

Baca Juga  Bupati: "Sebaran ASN Belum Merata di Kotim"

Bima yakin bahwa dengan keterlibatan generasi muda, ritual Tiwah akan tetap terjaga dan tidak akan dilupakan seiring berjalannya waktu.(audy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *