Menakar Ketahanan Pangan RI di Tengah Tantangan Global

Tantangan Global
Economic Outlook & Food Summit 2025

Jakarta Ketahanan pangan menjadi salah satu isu strategis yang menjadi fokus utama dalam pembangunan nasional. Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, gangguan rantai pasok, dan dinamika geopolitik, upaya mencapai swasembada pangan menjadi elemen kunci untuk memperkuat kemandirian ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terlebih lagi, ketidakpastian ekonomi global saat ini semakin menuntut langkah konkret dalam mencapai target ambisius, seperti pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergi lintas sektor, termasuk dukungan pendanaan, pemanfaatan teknologi modern, partisipasi sektor swasta, serta peningkatan investasi dan industrialisasi.

Baca Juga  Komisaris BUMN Rela Mundur Demi Dukung Ganjar-Mahfud, Kisah Ahok hingga Abdee Slank

Menanggapi kondisi ini, CNBC Indonesia akan menyelenggarakan Economic Outlook & Food Summit 2025 guna membahas peluang serta tantangan ekonomi ke depan. Acara ini bertujuan untuk mempertemukan pemangku kepentingan utama dari sektor publik, swasta, dan komunitas internasional agar dapat merumuskan strategi inovatif dalam mempercepat swasembada pangan, sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan menghadirkan tiga panel utama, forum ini akan mengulas solusi nyata dalam mengatasi kendala pembiayaan dan teknologi, mendorong kemitraan sektor swasta, serta mengoptimalkan peluang investasi strategis guna mempercepat industrialisasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga  Negara Menanggung Biaya Perpindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara

Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 26 Februari 2025 di The Westin Jakarta dan akan dibuka oleh Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung. Sementara itu, Presiden RI, Prabowo Subianto, dijadwalkan menyampaikan pidato utama mengenai strategi pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan, dengan fokus pada kebijakan pangan, inovasi teknologi, serta kolaborasi lintas sektor.

Selain itu, acara ini juga akan menghadirkan sesi wawancara eksklusif antara Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, dengan Chairul Tanjung selaku moderator. (des*)