Fajarharapan.id – Salah satu media Vietnam, Soha.vn, mengungkapkan kebanggaannya terhadap pemain Timnas Vietnam, Nguyen Hong Phuc, yang pernah melakukan tindakan kontroversial kepada pemain Timnas Indonesia. Namun, mengapa media ini justru bangga ketika pemainnya terlibat insiden seperti menyikut pemain lawan? Berikut penjelasannya.
Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Laos dalam laga kedua Grup B ASEAN Mitsubishi Electric Cup (AMEC) 2024. Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) telah menunjuk wasit asal Jepang, Hiroki Kasahara, sebagai pengadil dalam pertandingan tersebut.
Namun, sosok Hiroki Kasahara ternyata pernah menjadi sorotan dalam laga Timnas Indonesia sebelumnya.
Pada laga tersebut, Hiroki Kasahara dianggap membuat beberapa keputusan kontroversial. Salah satunya adalah saat ia tidak memberikan kartu kepada pemain Vietnam, Nguyen Hong Phuc, meskipun jelas terlihat melalui tayangan ulang bahwa Hong Phuc menyikut kepala pemain Timnas Indonesia U-23, Haykal Alhafiz.
Selain itu, keputusan lainnya adalah menganulir peluang emas yang berpotensi menjadi gol untuk Timnas Indonesia U-23. Hiroki meniup peluit tanda offside pada Jeam Kelly Sroyer, meskipun posisi pemain yang kini membela PSBS Biak tersebut terlihat jauh dari status offside.
Mendengar kabar bahwa Hiroki Kasahara akan memimpin laga Timnas Indonesia melawan Laos, Soha.vn justru menyoroti insiden tahun lalu. Media tersebut bahkan membahas kembali insiden sikutan Nguyen Hong Phuc terhadap Haykal.
“Wasit ini sebelumnya memancing kemarahan media Indonesia saat memimpin laga final Piala AFF U-23 2023 antara Vietnam U-23 melawan Indonesia U-23,” lanjut Soha.vn.
“Dalam pertandingan itu, Nguyen Hong Phuc mengayunkan tangannya ke wajah Haykal. Wasit tidak memberikan kartu sama sekali dalam situasi ini, membuat fans Indonesia marah dan menyerang akun Instagram Hong Phuc,” tegas mereka.
Dengan pertandingan yang berlangsung di markas Timnas Indonesia, Stadion Manahan Solo, diharapkan Hiroki Kasahara bisa memimpin pertandingan dengan adil. Keputusan-keputusan kontroversial di masa lalu semestinya tidak lagi terulang, demi menjaga sportivitas dan kepercayaan publik terhadap pertandingan.(BY)