Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan harapannya agar pembangunan masjid di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, dapat segera diselesaikan. Ia menilai masjid tersebut dapat menjadi simbol kebanggaan selain Istana Kepresidenan di wilayah baru tersebut.
“Kami berharap masjid yang sedang dibangun di IKN dapat segera terealisasi. Dengan begitu, akan ada ikon baru yang menjadi kebanggaan di IKN selain Istana,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (9/12).
Menurut Muzani, keberadaan masjid merupakan kebutuhan penting di IKN, terutama setelah pusat pemerintahan resmi dipindahkan ke lokasi tersebut.
“Masjid negara yang saat ini sedang dibangun di IKN adalah bagian dari fasilitas yang diperlukan. Ketika pemerintah pindah ke IKN, tempat ibadah akan menjadi salah satu sarana penting yang dibutuhkan,” jelas Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu.
Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, mengatakan bahwa status Masjid Istiqlal di Jakarta sebagai Masjid Negara akan digantikan oleh masjid yang tengah dibangun di IKN. Ia juga mengungkapkan bahwa masjid tersebut ditargetkan dapat digunakan untuk salat Idulfitri pada tahun 2025 mendatang, bertepatan dengan 1446 Hijriah.
Hariqo menjelaskan perubahan status ini merupakan konsekuensi dari pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara.
“Saat ini, Masjid Istiqlal berstatus sebagai Masjid Negara. Namun, dengan perpindahan Ibu Kota ke Nusantara, maka masjid di IKN akan menjadi Masjid Negara,” terangnya dalam sebuah pernyataan tertulis pada Sabtu (7/12).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa masjid di IKN dirancang sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pada tahap pertama pembangunannya, masjid ini akan mencakup gedung utama dengan empat lantai, termasuk dua lantai mezzanine dan dua lantai pelataran serbaguna yang juga dapat digunakan untuk area parkir.
Hariqo menyebut bahwa masjid tersebut, setelah selesai dibangun, mampu menampung hingga 60 ribu jemaah.(des*)