Fajarharapan.id – Bagaimana nasib Erik ten Hag setelah Manchester United menjuarai Piala FA 2023-2024? Pertanyaan mengenai masa depan pelatih asal Belanda tersebut masih menjadi teka-teki.
Manchester United berhasil memenangkan Piala FA 2023-2024 setelah mengalahkan Manchester City dengan skor 2-1 di final. Pertandingan tersebut digelar di Stadion Wembley, London, Inggris, pada Sabtu, 25 Mei 2024 malam WIB.
Gol-gol Manchester United dicetak oleh Alejandro Garnacho (30’) dan Kobbie Mainoo (39’). Sementara itu, gol balasan Manchester City baru tercipta di menit-menit akhir pertandingan lewat Jeremy Doku (87’).
Ini merupakan trofi Piala FA ke-13 dalam sejarah Manchester United. Selain itu, gelar ini menjadi trofi kedua yang diraih ten Hag bersama Setan Merah sejak bergabung pada 2022, setelah sebelumnya memenangkan Piala Liga Inggris musim lalu.
Namun, keberhasilan ini belum menjamin masa depan ten Hag di Manchester United. Sehari sebelum final, muncul kabar yang menyebutkan bahwa ten Hag akan dipecat terlepas dari hasil pertandingan tersebut.
Kabar ini dilaporkan oleh media ternama Inggris, The Guardian. Mereka mengklaim seorang sumber terpercaya menyatakan bahwa ten Hag akan diberhentikan meskipun Manchester United memenangkan Piala FA 2023-2024.
Situasi serupa pernah dialami Louis van Gaal pada 2016. Pelatih asal Belanda tersebut juga membawa Manchester United juara Piala FA 2015-2016, namun tetap dipecat setelah pertandingan dan digantikan oleh Jose Mourinho.
Setelah laga final Piala FA 2023-2024, ten Hag mengaku belum mengetahui tentang masa depannya. Ia bahkan menyatakan bahwa jika klub tidak lagi menginginkannya, ia akan membawa tradisi juaranya ke tempat lain.
“Dua trofi dalam dua tahun bukanlah pencapaian buruk. Tiga final dalam tiga tahun juga bukan hal yang buruk. Namun, saya merasa kami harus lebih baik,” ujar ten Hag, dikutip dari BBC, Minggu (26/5/2024).
“Jika mereka tidak menginginkan saya, maka saya akan pergi ke tempat lain dan meraih trofi karena itulah yang saya lakukan,” tegas pelatih berusia 54 tahun tersebut.
Pernyataan ten Hag tersebut tampak seperti sebuah ancaman bagi manajemen Manchester United. Meski berhasil membawa klub meraih dua trofi dalam dua tahun, Manchester United juga mencatatkan posisi finis terburuk dalam sejarah Premier League, yakni di posisi kedelapan. Oleh karena itu, patut dinantikan langkah apa yang akan diambil manajemen klub terhadap ten Hag.(BY)