Jakarta – Daun kelor dikenal memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, termasuk bagi pria. Tanaman yang berasal dari India ini telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Lantas, apa saja manfaat daun kelor untuk pria?
Manfaat Daun Kelor bagi Pria
Daun kelor atau Moringa oleifera mengandung berbagai nutrisi penting yang dapat memberikan efek positif bagi kesehatan pria. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Menjaga Kesehatan Prostat
Biji dan daun kelor mengandung glukosinolat, senyawa sulfur yang diketahui memiliki sifat antikanker. Beberapa penelitian laboratorium menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker prostat.
Selain itu, daun kelor juga berpotensi mencegah benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak yang umum terjadi seiring bertambahnya usia. Kondisi ini sering menyebabkan gangguan buang air kecil pada pria.
2. Membantu Mengatasi Disfungsi Ereksi
Salah satu manfaat daun kelor adalah membantu mengatasi masalah disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan pria untuk mempertahankan ereksi saat berhubungan intim.
Kondisi ini kerap terjadi akibat gangguan aliran darah, termasuk tekanan darah tinggi. Daun kelor mengandung polifenol yang dapat membantu meningkatkan produksi oksida nitrat, sehingga memperlancar aliran darah dan menurunkan tekanan darah.
Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa ekstrak kelor dapat membantu merelaksasi otot polos pada penis, yang memungkinkan aliran darah lebih optimal ke area tersebut.
3. Meningkatkan Kesuburan
Ketidaksuburan pada pria umumnya berkaitan dengan rendahnya jumlah dan kualitas sperma. Daun serta biji kelor diketahui memiliki kandungan antioksidan tinggi yang berperan dalam melawan stres oksidatif, salah satu penyebab gangguan produksi sperma.
Sebuah studi pada kelinci menemukan bahwa konsumsi bubuk daun kelor dapat meningkatkan volume dan motilitas sperma secara signifikan.
Meski banyak penelitian menunjukkan potensi manfaat daun kelor bagi pria, sebagian besar uji coba masih dilakukan pada hewan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya pada manusia.(BY)