Mogok Kerja 30 Ribu Pekerja Boeing Lumpuhkan Produksi Pesawat

Ilustrasi logo Boeing.
Ilustrasi logo Boeing.

Jakarta – Lebih dari 30 ribu pekerja dari perusahaan pembuat pesawat Amerika Serikat, Boeing, menggelar aksi mogok kerja pada Jumat (13/9/2024). Aksi ini menyebabkan sebagian besar jalur produksi pesawat terhenti.

Pemogokan ini terjadi setelah negosiasi antara pekerja dan perusahaan gagal mencapai kesepakatan. Dalam pemungutan suara, sebanyak 94,6 persen pekerja Boeing di Oregon dan Seattle, Washington, menolak kesepakatan sementara yang diusulkan oleh Boeing dan Asosiasi Pekerja Mesin dan Penerbangan Internasional (IAMAW) pada Minggu (15/9/2024).

Pada saat yang sama, 96 persen pekerja juga menyetujui rencana mogok kerja. Persentase tersebut telah melebihi ambang batas dua pertiga suara yang diperlukan untuk melaksanakan aksi industri ini.

Baca Juga  Langkah Kemenhub, Pesawat dengan Bahan Bakar Energi Terbarukan pada 2030

“Aksi mogok dimulai tepat tengah malam pada Jumat,” kata Ketua Serikat Pekerja IAM District 751, John Holden, dalam konferensi pers saat mengumumkan hasil pemungutan suara.

Holden menyatakan bahwa aksi ini dilakukan karena dugaan adanya “perlakuan diskriminatif, intimidasi dalam interogasi, pengawasan yang tidak sah, dan janji tunjangan yang tidak memadai” terhadap para pekerja Boeing.

Ia juga menekankan bahwa Boeing perlu terlibat dalam negosiasi dengan itikad baik.

Sementara itu, hingga kini Boeing belum memberikan tanggapan resmi terkait situasi tersebut.

Dalam kesepakatan yang ditawarkan, perusahaan hanya menyetujui kenaikan gaji sebesar 25 persen dan tambahan tunjangan kesehatan serta pensiun, jauh di bawah tuntutan serikat pekerja yang menginginkan kenaikan sebesar 40 persen.

Baca Juga  PT CS2 Pola Sehat (Orang Tua Group) Buka Lowongan Pekerjaan Supervisor QC di Bogor

Para pekerja menilai bahwa usulan kenaikan tersebut tidak cukup untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *